RMOL.Yadi sibuk membersihkan empat toilet yang berada Heroes Plaza di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Kamis siang.
Setelah menunaikan tugas, ia beristirahat sejenak melepas leÂlah. “Jaga toilet biar terlihat berÂsih terus,†kata pria berumur 26 tahun ini.
Yadi yang telah bekerja selama lima tahun ini mengaku selalu menjaga agar toilet tidak bau keÂtika ada orang yang akan mengÂgunakannya. “Setelah dipakai, toilet langsung dibersihkan. TiÂdak boleh bau. Kalau bau saya dimarahi atasan,†katanya.
Empat toilet portable warna oraÂnye ditempatkan di Heroes PlaÂza karena saat itu sedang ada peÂmakaman bekas menteri keÂseÂhatan Endang Rahayu SedyaÂningÂsih. Semua tamu yang hadir dalam pemakaman itu kalangan VVIP.
Toilet itu akan dipindahkan seÂtelah acara selesai agar bisa diÂguÂnakan orang-orang yang mengÂhadiri proses pemakaman di loÂkasi lain. Menurut Yadi, setiap hari ada orang yang dikubur di sini. “Bahkan bisa sampai deÂlaÂpan orang sehari,†kata dia.
Toilet portable merupakan saÂlah satu fasilitas di kompleks peÂmaÂkaman elite itu. Setiap ada acaÂra pemakaman, pengelola menÂyiapÂkan tempat buang hajat yang bisa digunakan tamu-tamu yang hadir. Kebersihannya terjamin.
Pengelola mempekerjakan semÂbilan orang khusus untuk meÂngurus toilet portable. Mereka beÂkerja dari pukul 5 pagi sampai emÂpat sore. “Kami libur sehari daÂlam dua minggu,†katanya.
San Diego Hills Memorial Park & Funerals dikembangkan Lippo Group di atas lahan 500 hektar. Pemakaman ini memiliki 1,25 juta kavling.
Pemakaman mengadopsi konÂsep Taman Kenangan dan Forest Lawn yang bentuknya mirip deÂngan komplek pemakaman elite di California, Amerika Serikat.
Komplek pemakaman lebih mirip taman ketimbang tempat peÂmusaraan. Jangan harap bakal menemukan pohon kamboja yang harum bunganya bisa memÂbuat bulu kuduk merinding.
Kompleks pemakaman ini diÂpenuhi deretan bangunan bergaya mediterania dengan bentuk plaza bundar dan beberapa pergola besar. Ada 19 mansion yang meÂnawarkan keunikan berbeda. TerÂmasuk salah satu area yang masih dalam tahap pengembangan yaitu Mussoleum.
Jasad disimpan di dalam baÂngunan vertical seperti musÂsoÂleum kecil. Sebenarnya pemaÂkaÂman model ini sudah ada sejak zaman Belanda. Peninggalannya bisa dilihat di Taman Prasasti di Jakarta Pusat.
Bila dari Jakarta untuk ke komÂpleks pemakaman ini melalui jalan tol Cikampek. Keluar di pinÂtu tol Karawang 2. Lama perÂjalanan sekitar 4 menit. Sekitar satu kilometer dari pintu tol terÂdapat tembok panjang di sebelah kanan jalan. Tulisan “San Diego Hills†dipasang di tembok itu.
Untuk bisa masuk ke dalam kompleks pemakaman melewat gerbang dari tiang besi hitam yang tinggi menjulang tinggi deÂngan lebar empat meter.
Empat petugas keamanan selalu berjaga di gerbang ini. PiÂhak keluarga bisa leluasa masuk. Begitu juga tamu-tamu yang akan menghadiri prosesi pemakaman. Di luar itu perlu dapat izin dari peÂngelola untuk bisa masuk.
Jalan aspal mulus selebar dibaÂngun untuk menghubungkan loÂkaÂsi-lokasi pemakaman. JalanÂnya berkelok-kelok, menanjak dan menurun. Di kanan dan kiri jalÂan terlihat bukit-bukit yang hijau.
Sebelum memasuki area peÂmakaman terlebih dulu melewat deretan bangunan berlantai dua. Bangunan berwarna merah itu bergaya mediterania. Inilah kanÂtor pengelola pemakaman.
Di samping kantor dibangun masjid dan gereja. Letaknya berÂdampingan. Helipad tersedia di depan kantor. Tak jauh dari kantor pengelola tampak tiang bergaya Romawi dengan patung di depannya. Bangunannya megah. Di atasnya dipasang tulisan “Breath Lifeâ€.
Tempat ini menyimpan abu jenazah yang sudah dikremasi. Abu lalu ditempatkan di dalam guci-guci. Breath Life merÂuÂpaÂkan rumah abu yang pertama diÂbangun di Indonesia. Semua kaÂlaÂngan bisa menyimpan abu jeÂnazah sanak saudaranya di sini.
Di samping kanan rumah abu ini terdapat hutan pinus. Juga ada mansion dan gazebo yang bisa digunakan keluarga yang berÂziÂaÂrah ke sini. Aliran air mengeÂliÂliÂngi mansion itu.
Breath of Life berada di area Garden of Creation (Universal) yang menempati lahan 2.200 meter persegi. Ada 1.128 columÂbaÂrium yang tersedia di sini. CoÂlumbarium adalah tempat peÂnyimpanan abu sekaligus nisan nama orang yang meninggal.
Tempat penyimpanan abu ini memiliki enam tingkat. DinÂdingÂnya dilapisi granit putih. Ada dua ukuran columbarium yakni 40 cm x 40 cm x 40cm dan 60 cm x 40 cm x 40 cm.
Setelah melewati tempat ini kita mendapati jalan menanjak. Kemudian menurun. Di sinilah lokasi Heroes Plaza. Letaknya berdekatan dengan danau. Tiang bendera berwarna putih setinggi 10 meter mengelilingi lokasi peÂmakaman ini.
Lokasi ini khusus untuk pemaÂkaman orang-orang yang diÂangÂgap berjasa terhadap negara. MaÂkam dibuat lebih tinggi dari taÂnah. Bagian atasnya diratakan. Lalu dipasang nisan dengan poÂsisi tidur. Nisan itu menÂcanÂtumkan nama, agama dan foto seÂmasa hidup.
Sales Marketing Pemakaman San Diego Hills, Iwan Setiawan meÂngatakan, ada tiga area pemaÂkaman di sini. Yakni pemakaman Kristen dan Katolik, Muslim dan Budha/Cina.
Pemakaman untuk umat KrisÂtiani meliputi Light Mansion, Moonbeam Mansion, SoveÂreignty Mansion, Adoration Mansion dan Breath of Life Mansion.
Lokasi pemakaman Muslim yakni Al Maajid Mansion, Fitrah Mansion, Mercy Mansion, Midday Mansion, Before Down Mansion dan Isya Mansion. “Semua unit menghadap Kiblat,†kata Iwan.
Diamond Mansion, Pearl ManÂsion dan Jade Mansion berada di lokasi pemakaman khusus pengaÂnut Budha maupun orang Cina. Pengelola sengaja memisahkan pemakaman Islam, Kristen dan Budha/Cina. “Semua dipisah, kalau di Heroes Plaza tempatnya digabung menjadi satu walaupun agamanya beda,†kata Iwan.
Iwan menjelaskan, di setiap mansionnya ada beberapa tipe makam. Single Burial berukuran 1,1 x 2,6 meter untuk yang berÂagama Kristen. Sedang makam untuk muslim berukuran berukuÂran 1,5 x 2,6 meter.
Jenazah dikubur lalu di atasnya dipasang nisan. Tak ada bagian di atas makam. Di beberapa lokasi peti jenazah terbuat dari beton. Harga makam tipe ini mulai 19 juta sampai Rp 40 juta.
Tipe berikut Semi Private. PeÂngelola menyediakan kavling yang bisa ditempati dua hingga enam jenazah. Kavling dikeliling tembok dan tanaman pagar. Harga makam model ini berkisar Rp 92 juta sampai Rp 242 juta.
Private Estate adalah†kavling makam yang bisa ditempati lebih dari empat jenazah. Kavling ini dilengkapi meja, bangku untuk keluarga yang berziarah. Juga pot untuk meletakkan bunga. Harga makam mulai Rp 346 juta hingga Rp 1,2 miliar.
Pengelola juga menyediakan makam model Peak Estate,atau Family Estate. Jenazah tetap dikubur di dalam tanah. Tapi keÂluarga bisa mendirikan bangunan di atasnya. Desain bangunan harus mendapat persetujuan dari pengelola. Harga makam mulai Rp 318 juta hingga Rp 1,8 miliar.
Iwan menjamin, tempat pemaÂkaÂman ini permanen dan tidak dikenakan biaya perawatan. KeÂpemilikan lahan makam bisa diÂalihkan ke pihak lain.
Eks Atlet Nasional Tempati Pemakaman Khusus ‘Pahlawan’
Liang lahat berukuran 1x2 meter menganga di Blok H3 Nomor 2, Heroes Plaza, San Diego Hills Memorial Park, KaÂrawang. Gundukan tanah diÂsamping lubang ditutupi karpet hujan. Bendera Merah Putih diÂkibarkan setengah tiang di seÂkeÂliling area ini.
Di sinilah jenazah bekas MenÂteri Kesehatan, Endang RaÂhayu Sedyaningsih dikeÂbumiÂkan. Endang wafat Rabu karena meÂngidap kanker paru kronis.
Melihat namanya, lokasi peÂmakaman ini diperuntukkan bagi “pahlawanâ€. Pihak peÂngelola San Diego Hills punya kriteria tersendiri siapa saja yang dianggap pahlawan.
Sebelum Endang, ada empat jenazah yang lebih dulu dimaÂkamÂkan di sini. Yakni Indra GuÂnawan (bekas atlet buluÂtangÂkis), Endang Witarsa (bekas peÂlatih timnas sepakboleh), RonÂny Pattinasarani (bekas pemain timnas sepakbola) dan PudÂjianÂto (bekas atlet bulutangkis). MaÂkam mereka berjejer. SeÂdangkan lokasi makam ending berada di ujung.
Lokasi Heroes Plaza berÂbentuk bukit dengan luas 100 meter persegi. Seluruh areal diÂtuÂtupi rumput. Di sekitarnya tampak rumpun pohon cemara dan rumpun bambu.
General Manager San Diego Hills, Edward Dany Suhenda mengatakan, jenazah yang diÂmakamkan di Heroes Plaza ini termasuk Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih tidak dikenakan biaya alias gratis.
Kata dia, ini bentuk pengÂhargaan pihak pengelola kepada orang yang berjasa bagi bangsa dan negara. “Di sini khusus pahÂlawan,†katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya MineÂral Widjajono Partowidagdo yang meninggal dunia ketika mendaki Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat dan Wakil KeÂtua DPR Marwoto MitroÂharÂdjono juga di makamkan di San Diego Hills.
Frans Seda, bekas menteri keÂuangan di era Soekarno juga dikebumikan di sini. Namun mereka tak menempati lokasi Heroes Plaza.
Selain pejabat negara, beÂbeÂrapa artis juga dimakamkam atau telah memesan lahan di San Diego Hills. Olivia Dewi (17), runner up Gadis 2010 yang tewas dalam kecelakaan tunggal Nissan Juke B 60 GOH dikebumikan di sini.
Artis Olga Lidya dan preÂsenter Anya Dwinov diketahui sudah memesan makam di San Dieo Hills.
City Of God, Ziarah Sambil Rekreasi
Direktur San Diego Hills, Suziany Japardy, mengatakan, ide membangun pemakaman ini berawal ketika pendiri PT Lippo Grup Mochtar Riadi merasa tidak nyaman ketika mengunjungi makam orang tuanya di Jawa Timur.
Selama berziarah, Mochtar merasa prihatin melihat kondisi pemakaman yang dipenuhi peÂngemis, jalannya rusak dan tak ada fasilitas umum, seperti toilet.
Menurut Mochtar, lantaran konÂdisi itulah makam hanya ramai dikunjungi kalangan tua. “Anak kecil dan kaum muda malas berlama-lama berziarah. Jadinya merenggangkan perÂsauÂdaraan di generasi yang leÂbih muda,†katanya.
Mochtar lalu memindahkan makam orang tuanya ke tanah pribadinya di Karawang, Jawa Barat. Dia pun mendapat ide untuk membuat kompleks peÂmakaman seluas 500 hektar. BerdÂirilah San Diego Hills MeÂmoÂrial Park pada 2007. “San DieÂgo itu City of God,†kata Suziany menirukan perkataan Mochtar.
Semua orang bisa masuk San DieÂgo Hills. Bukan hanya orang yang sanak keluarganya dimaÂkamkan di sini. Namun untuk maÂÂsyarakat umum hanya diÂizinÂkan sampai kompleks perÂkanÂtoran. Di sini terdapat resÂtoÂran La Collina yang meÂnyeÂdiakan maÂkanan ala Italia dan NuÂsanÂtara. Juga ada kolam reÂnang, daÂnau buatan dan jogging track.
Untuk berenang, pengunjung dipungut bayaran Rp 20 ribu pada hari kerja dan Rp 25 ribu di akhir pekan. “Pengunjung juga bisa menyewa sepeda seÂharga Rp 20 ribu per jam atau peÂrahu dayung Rp 50 ribu untuk dua orang,†kata Suziany. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05
Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23
Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59
Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44