Berita

ilustrasi/ist

On The Spot

Makam Termahal 1,8 M, Miliki 1,25 Juta Kavling

Berkunjung ke San Diego Hills Memorial Park
JUMAT, 04 MEI 2012 | 08:53 WIB

RMOL.Yadi sibuk membersihkan empat toilet yang berada Heroes Plaza di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Kamis siang.

Setelah menunaikan tugas, ia beristirahat sejenak melepas le­lah. “Jaga toilet biar terlihat ber­sih terus,” kata pria berumur 26 tahun ini.

Yadi yang telah bekerja selama lima tahun ini mengaku selalu menjaga agar toilet tidak bau ke­tika ada orang yang akan meng­gunakannya. “Setelah dipakai, toilet langsung dibersihkan. Ti­dak boleh bau. Kalau bau saya dimarahi atasan,” katanya.

Empat toilet portable warna ora­nye ditempatkan di Heroes Pla­za karena saat itu sedang ada pe­makaman bekas menteri ke­se­hatan Endang Rahayu Sedya­ning­sih. Semua tamu yang hadir dalam pemakaman itu kalangan VVIP.

Toilet itu akan dipindahkan se­telah acara selesai agar bisa di­gu­nakan orang-orang yang meng­hadiri proses pemakaman di lo­kasi lain. Menurut Yadi, setiap hari ada orang yang dikubur di sini. “Bahkan bisa sampai de­la­pan orang sehari,” kata dia.

Toilet portable merupakan sa­lah satu fasilitas di kompleks pe­ma­kaman elite itu. Setiap ada aca­ra pemakaman, pengelola men­yiap­kan tempat buang hajat yang bisa digunakan tamu-tamu yang hadir. Kebersihannya terjamin.

Pengelola mempekerjakan sem­bilan orang khusus untuk me­ngurus toilet portable. Mereka be­kerja dari pukul 5 pagi sampai em­pat sore. “Kami libur sehari da­lam dua minggu,” katanya.

San Diego Hills Memorial Park & Funerals dikembangkan Lippo Group di atas lahan 500 hektar. Pemakaman ini memiliki 1,25 juta kavling.

Pemakaman mengadopsi kon­sep Taman Kenangan dan Forest Lawn yang bentuknya mirip de­ngan komplek pemakaman elite di California, Amerika Serikat.

Komplek pemakaman lebih mirip taman ketimbang tempat pe­musaraan. Jangan harap bakal menemukan pohon kamboja yang harum bunganya bisa mem­buat bulu kuduk merinding.

Kompleks pemakaman ini di­penuhi deretan bangunan bergaya mediterania dengan bentuk plaza bundar dan beberapa pergola besar. Ada 19 mansion yang me­nawarkan keunikan berbeda. Ter­masuk salah satu area yang masih dalam tahap pengembangan yaitu Mussoleum.

Jasad disimpan di dalam ba­ngunan vertical seperti mus­so­leum kecil. Sebenarnya pema­ka­man model ini sudah ada sejak zaman Belanda. Peninggalannya bisa dilihat di Taman Prasasti di Jakarta Pusat.

Bila dari Jakarta untuk ke kom­pleks pemakaman ini melalui jalan tol Cikampek. Keluar di pin­tu tol Karawang 2. Lama per­jalanan sekitar 4 menit. Sekitar satu kilometer dari pintu tol ter­dapat tembok panjang di sebelah kanan jalan. Tulisan “San Diego Hills” dipasang di tembok itu.

Untuk bisa masuk ke dalam kompleks pemakaman melewat gerbang dari tiang besi hitam yang tinggi menjulang tinggi de­ngan lebar empat meter.

Empat petugas keamanan selalu berjaga di gerbang ini. Pi­hak keluarga bisa leluasa masuk. Begitu juga tamu-tamu yang akan menghadiri prosesi pemakaman. Di luar itu perlu dapat izin dari pe­ngelola untuk bisa masuk.

Jalan aspal mulus selebar diba­ngun untuk menghubungkan lo­ka­si-lokasi pemakaman. Jalan­nya berkelok-kelok, menanjak dan menurun. Di kanan dan kiri jal­an terlihat bukit-bukit yang hijau.

Sebelum memasuki area pe­makaman terlebih dulu melewat deretan bangunan berlantai dua. Bangunan berwarna merah itu bergaya mediterania. Inilah kan­tor pengelola pemakaman.

Di samping kantor dibangun masjid dan gereja. Letaknya ber­dampingan. Helipad tersedia di depan kantor. Tak jauh dari kantor pengelola tampak tiang bergaya Romawi dengan patung di depannya. Bangunannya megah. Di atasnya dipasang tulisan “Breath Life”.

Tempat ini menyimpan abu jenazah yang sudah dikremasi. Abu lalu ditempatkan di dalam guci-guci. Breath Life mer­u­pa­kan rumah abu yang pertama di­bangun di Indonesia. Semua ka­la­ngan bisa menyimpan abu je­nazah sanak saudaranya di sini.

Di samping kanan rumah abu ini terdapat hutan pinus. Juga ada mansion dan gazebo yang bisa digunakan keluarga yang ber­zi­a­rah ke sini. Aliran air menge­li­li­ngi mansion itu.

Breath of Life berada di area Garden of Creation (Universal) yang menempati lahan 2.200 meter persegi. Ada 1.128 colum­ba­rium yang tersedia di sini. Co­lumbarium adalah tempat pe­nyimpanan abu sekaligus nisan nama orang yang meninggal.

Tempat penyimpanan abu ini memiliki enam tingkat. Din­ding­nya dilapisi granit putih. Ada dua ukuran columbarium yakni 40 cm x 40 cm x 40cm dan 60 cm x 40 cm x 40 cm.

Setelah melewati tempat ini kita mendapati jalan menanjak. Kemudian menurun. Di sinilah lokasi Heroes Plaza. Letaknya berdekatan dengan danau. Tiang bendera berwarna putih setinggi 10 meter mengelilingi lokasi pe­makaman ini.

Lokasi ini khusus untuk pema­kaman orang-orang yang di­ang­gap berjasa terhadap negara. Ma­kam dibuat lebih tinggi dari ta­nah. Bagian atasnya diratakan. Lalu dipasang nisan dengan po­sisi tidur. Nisan itu men­can­tumkan nama, agama dan foto se­masa hidup.

Sales Marketing Pemakaman San Diego Hills, Iwan Setiawan me­ngatakan, ada tiga area pema­kaman di sini. Yakni pemakaman Kristen dan Katolik, Muslim dan Budha/Cina.

Pemakaman untuk umat Kris­tiani meliputi Light Mansion, Moonbeam Mansion, Sove­reignty Mansion, Adoration Mansion dan Breath of Life Mansion.

Lokasi pemakaman Muslim yakni Al Maajid Mansion, Fitrah Mansion, Mercy Mansion, Midday Mansion, Before Down Mansion dan Isya Mansion. “Semua unit menghadap Kiblat,” kata Iwan.

Diamond Mansion, Pearl Man­sion dan Jade Mansion berada di lokasi pemakaman khusus penga­nut Budha maupun orang Cina.  Pengelola sengaja memisahkan pemakaman Islam, Kristen dan Budha/Cina. “Semua dipisah, kalau di Heroes Plaza tempatnya digabung menjadi satu walaupun agamanya beda,” kata Iwan.

Iwan menjelaskan, di setiap mansionnya ada beberapa tipe makam. Single Burial berukuran 1,1 x 2,6 meter untuk yang ber­agama Kristen. Sedang makam untuk muslim berukuran beruku­ran 1,5 x 2,6 meter.

Jenazah dikubur lalu di atasnya dipasang nisan. Tak ada bagian di atas makam. Di beberapa lokasi peti jenazah terbuat dari beton. Harga makam tipe ini mulai 19 juta sampai Rp 40 juta.

Tipe berikut Semi Private. Pe­ngelola menyediakan kavling yang bisa ditempati dua hingga enam jenazah. Kavling dikeliling tembok dan tanaman pagar. Harga makam model ini berkisar Rp 92 juta sampai Rp 242 juta.

Private Estate adalah†kavling makam yang bisa ditempati lebih dari empat jenazah. Kavling ini dilengkapi meja, bangku untuk keluarga yang berziarah. Juga pot untuk meletakkan bunga. Harga makam mulai Rp 346 juta hingga Rp 1,2 miliar.

Pengelola juga menyediakan makam model Peak Estate,atau Family Estate. Jenazah tetap dikubur di dalam tanah. Tapi ke­luarga bisa mendirikan bangunan di atasnya. Desain bangunan harus mendapat persetujuan dari pengelola. Harga makam mulai Rp 318 juta hingga Rp 1,8 miliar.

Iwan menjamin, tempat pema­ka­man ini permanen dan tidak dikenakan biaya perawatan. Ke­pemilikan lahan makam bisa di­alihkan ke pihak lain.

Eks Atlet Nasional Tempati Pemakaman Khusus ‘Pahlawan’

Liang lahat berukuran 1x2 meter menganga di Blok H3 Nomor 2, Heroes Plaza, San Diego Hills Memorial Park, Ka­rawang. Gundukan tanah di­samping lubang ditutupi karpet hujan. Bendera Merah Putih di­kibarkan  setengah tiang di se­ke­liling area ini.

Di sinilah jenazah bekas Men­teri Kesehatan, Endang Ra­hayu Sedyaningsih dike­bumi­kan. Endang wafat Rabu karena me­ngidap kanker paru kronis.

Melihat namanya, lokasi pe­makaman ini diperuntukkan bagi “pahlawan”. Pihak pe­ngelola San Diego Hills punya kriteria tersendiri siapa saja yang dianggap pahlawan.

Sebelum Endang, ada empat jenazah yang lebih dulu dima­kam­kan di sini. Yakni Indra Gu­nawan (bekas atlet bulu­tang­kis), Endang Witarsa (bekas pe­latih timnas sepakboleh), Ron­ny Pattinasarani (bekas pemain timnas sepakbola) dan Pud­jian­to (bekas atlet bulutangkis). Ma­kam mereka berjejer. Se­dangkan lokasi makam ending berada di ujung.

Lokasi Heroes Plaza ber­bentuk bukit dengan luas 100 meter persegi. Seluruh areal di­tu­tupi rumput. Di sekitarnya tampak rumpun pohon cemara dan rumpun bambu.

General Manager San Diego Hills, Edward Dany Suhenda mengatakan, jenazah yang di­makamkan di Heroes Plaza ini termasuk Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih tidak dikenakan biaya alias gratis.

Kata dia, ini bentuk peng­hargaan pihak pengelola kepada orang yang berjasa bagi bangsa dan negara. “Di sini khusus pah­lawan,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mine­ral Widjajono Partowidagdo yang meninggal dunia ketika mendaki Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat dan Wakil Ke­tua DPR Marwoto Mitro­har­djono juga di makamkan di San Diego Hills.

Frans Seda, bekas menteri ke­uangan di era Soekarno juga dikebumikan di sini. Namun mereka tak menempati lokasi Heroes Plaza.

Selain pejabat negara, be­be­rapa artis juga dimakamkam atau telah memesan lahan di San Diego Hills. Olivia Dewi (17), runner up Gadis 2010 yang tewas dalam kecelakaan tunggal Nissan Juke B 60 GOH dikebumikan di sini.

Artis Olga Lidya dan pre­senter Anya Dwinov diketahui  sudah memesan makam di San Dieo Hills.

City Of God, Ziarah Sambil Rekreasi

Direktur San Diego Hills, Suziany Japardy, mengatakan,  ide membangun pemakaman ini berawal ketika pendiri PT Lippo Grup Mochtar Riadi merasa tidak nyaman ketika mengunjungi makam orang tuanya di Jawa Timur.

Selama berziarah, Mochtar merasa prihatin melihat kondisi pemakaman yang dipenuhi pe­ngemis, jalannya rusak dan tak ada fasilitas umum, seperti toilet.

Menurut Mochtar, lantaran kon­disi itulah makam hanya ramai dikunjungi kalangan tua. “Anak kecil dan kaum muda malas berlama-lama berziarah. Jadinya merenggangkan per­sau­daraan di generasi yang le­bih muda,” katanya.

Mochtar lalu memindahkan makam orang tuanya ke tanah pribadinya di Karawang, Jawa Barat. Dia pun mendapat ide untuk membuat kompleks pe­makaman seluas 500 hektar. Berd­irilah San Diego Hills Me­mo­rial Park pada 2007. “San Die­go itu City of God,” kata Suziany menirukan perkataan Mochtar.

Semua orang bisa masuk San Die­go Hills. Bukan hanya orang yang sanak keluarganya dima­kamkan di sini. Namun untuk ma­­syarakat umum hanya di­izin­kan sampai kompleks per­kan­toran. Di sini terdapat res­to­ran La Collina yang me­nye­diakan ma­kanan ala Italia dan Nu­san­tara. Juga ada kolam re­nang, da­nau buatan dan jogging track.

Untuk berenang, pengunjung dipungut bayaran Rp 20 ribu pada hari kerja dan Rp 25 ribu di akhir pekan. “Pengunjung juga bisa menyewa sepeda se­harga Rp 20 ribu per jam atau pe­rahu dayung Rp 50 ribu untuk dua orang,” kata Suziany. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya