Berita

ilustrasi

On The Spot

Hendardji Disokong Tukul & Pengusaha Jamu

Ngintip Pengumpulan Duit Kampanye Cagub (1)
KAMIS, 19 APRIL 2012 | 09:30 WIB

RMOL. Hendardji Supandji membuka lembaran demi lembaran buku yang diletakkan di atas meja kerjanya. Sambil sesekali mengangkat telepon, calon gubernur dari jalur independen itu melihat data yang disajikan di buku itu.

“Kami sedang mempersiapkan stategi penggalangan dana kam­panye,” kata pensiunan mayor jenderal ini ketika ditemui di mar­kas pemenangan pasangan Hen­dardji Supandji-A Riza Patria di Jalan Gunawarman Nomor, Ke­bayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa lalu (17/4).

Dalam hitung-hitungannya, kam­panye pemilihan gubernur (pil­gub) DKI bakal mengha­bis­kan dana Rp 50 miliar. Tapi dana itu belum terkumpul.

Hendardji mengaku hanya akan mengeluarkan uang ratusan juta dari kocek pribadinya untuk kampanye. “Uang saya nggak ba­nyak,” katanya.

Selebihnya akan dikumpulkan dari sumbangan teman dekat, pengusaha maupun dari ma­sy­a­rakat langsung. “Kami terima berapapun be­sar­nya sumbangan dari masyarakat yang penting sesuai aturan ada,” katanya

Hendardji mengungkapkan se­lama ini telah banyak menerima sumbangan dari sejumlah pihak. Namun sumbangan itu berbentuk barang, bukan uang. Misalnya, sumbangan 20 ribu spanduk.

“Spanduk tersebut akan di­tem­pel di seluruh wilayah Jakarta,” katanya. Ada pula yang me­nyum­bang membentuk 40 posko tim pemenangan Hendardji-Riza.

Bantuan dari teman-teman lama pun mengalir. Menurut Hen­dardji, ada teman masa ke­cilnya yang kini jadi bos di pe­ru­sahaan jamu ternama turut me­nyokong pencalonan dirinya jadi gubernur DKI.

“Perusahaan tersebut selalu mengajak saya saat penyaluran bantuan kepada masyarakat,” kata dia. Penyaluran bantuan ini bisa jadi ajang bagi mem­per­ke­nal­kan Hendardji di  masyarakat.

Hendardji juga mengaku di­dukung komedian dan pembaca acara terkenal, Tukul Arwana. “Ke­betulan Tukul itu teman saya waktu kecil,” ungkapnya. Kata Hendardji, Tukul siap membantu pencalonan dirinya.

Menurut Hendardji, bantuan dari teman-teman lama ini sa­ngat berharga untuk kesuksesan kam­panyenya. “Bantuan ter­se­but ka­lau diuangkan cukup besar juga,” katanya.

Walaupun menerima sumba­ngan, Hendardji berjanji akan se­lalu independen dan tidak terikat dengan pemberi sumbangan bila nanti terpilih. “Kontrak saya de­ngan rakyat langsung, bukan de­ngan orang tertentu,” tandasnya.

Bambang Tri, anggota Tim Hendardji-Riza mengatakan, dua rekening telah disiapkan untuk menampung sumbangan dari berbagai pihak.

Menurut dia, tim kerap turun ke kelurahan untuk mem­per­ke­nal­kan pasangan Hendardji-Riza. Setelah pertemuan, tim akan me­ngajak masyarakat turut me­nyumbang dana kampanye. Dana bisa diserahkan langsung maupun ditransfer ke dua rekening itu.

“Kalau ada yang nyumbang 1.000 kami terima. 100 ribu Al­ham­dulillah,” katanya.

Penggalangan dana, lanjut dia, akan dilakukan secara masif bila KPU DKI telah menetapkan pa­sangan Hendardji-Riza sebagai peserta pilgub.

Bila tak bisa menyumbang dana, masyarakat tetap bisa mem­berikan dukungan kepada pa­sa­ngan ini dengan memilihnya pada hari pencoblosan. Menurut Bam­bang, dukungan suara ini jauh le­bih penting dibanding dukungan dana.

“Suara pengusaha dan masya­rakat bawah sama saja ketika sudah didepan kotak pen­cob­lo­san,” katanya.

Rencana penggalangan dana kampanye untuk kampanye pa­sangan Hendardji-Riza disusun dari markas tim di Gunawarman. Kantor tim menempati rumah berlantai dua.

Di bagian depan markas di­pa­sang dua spanduk besar ber­tu­liskan “Nyok, mpok-abang-nyak-babe-ncang-ncing, kite dukung calon gubernur yang siap me­wu­judkan perubahan Jakarta yang lebih baik”.

Juga ada spanduk yang ber­tu­liskan “Siap mewujudkan peru­ba­han Jakarta yang lebih baik” dengan gambar pasangan Hen­dar­dji-Riza.

Gerbang selebar empat meter dibiarkan terbuka. Dua satpam ber­pakaian hitam tampak berjaga sambil duduk di kursi di dekat gerbang.

Di belakang gerbang terdapat carport. Sebuah Toyota Innova parkir di situ. Halaman luas di samping rumah dijadikan tempat parkir sepeda motor.

Memasuki lantai dasar kantor ini terdapat ruang tamu. Ruangan ini diisi dua meja lengkap kursi­nya. Puluhan berkas nampak ter­tumpuk di meja. Beberapa orang terlihat sibuk mengerjakan se­sua­tu di meja tersebut.

Di samping kiri ruangan tamu ter­dapat pintu. Pintu itu menuju ruangan kerja Hendardji. Rua­ngan­nya cukup besar. Di da­lam­nya ada meja tamu terbuat kaca bundar dengan empat kursi. Di atas meja terhadap makanan ke­cil. Di depannya terdapat televisi berukuran 32 inci. Meja kerja leng­kap dengan kursi diletakkan di tengah ruangan. Inilah meja kerj­a Hendardji.

Kader Banteng Urunan Dapat Rp 2 Miliar

Penggalangan dana kam­panye pasangan Jokowi-Ahok dimulai setelah PDIP dan Partai Gerindra sepakat untuk me­ngu­sung keduanya jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Kader-kader PDIP urunan me­ngumpulkan dana kampanye. “Sumbangan dalam waktu ku­rang dari satu jam, sudah ter­kumpul Rp 2 miliar,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Jakarta Barat, Dedy Obray.

Dedy menjelaskan, dana se­be­sar itu sumbangan dari kader PDIP. “Dana sukarela ini terkum­pul antara lain dari Pak Efendi (Simbolon) Rp 400 juta, DPRD Rp 100 juta, Hari Batubara Rp 50 juta, Erico Rp 100 juta, Pak Adang Rp 5 juta, Pak Tjahjo (Kumolo) Rp 100 juta, Boy Sa­di­kin Rp 100 juta,” jelasnya.

Ahok mengakui mendapatkan sumbangan dari Hasyim Djojo­ha­dikusumo, adik Prabowo Su­bianto.  Namun dia tidak tahu se­cara pasti sumbangan yang di­berikan. Berkisar Rp 150 juta.

Ia mengatakan tak memiliki target dana yang harus dikum­pul­kan untuk membiaya kampanye. “Karena Pak Jokowi mau sehe­mat mungkin,” katanya.

Bekas bupati Belitung Timur itu mengatakan akan transparan dalam penggunaan dana kam­panye. Ahok juga memastikan se­gala dana kampanye yang di­gunakan halal.

“Kami kan bukan pejabat baru, kami sudah jadi wali kota dan bu­pati, rekam jejak kami tidak per­nah utang budi. Kalau utang budi, Pak Jokowi nggak akan bangun pasar tradisional,” katanya.

Ahok mengatakan, mereka tidak pernah utang budi kepada pengusaha. “Kami taat pada konstitusi dan rakyat. Itu saja,” katanya.

Jual 5.000 Kemeja Kotak-kotak Raih Dana Rp 250 Juta

Pasangan Joko Widodo-Basuk Tjahaya Purnama (Ahok) mengumpulkan dana kam­pa­nye lewat penjualan kemeja ko­tak-kotak yang kerap dikenakan pasangan ini.

Penjualan kemeja ini di­koor­dinir Ima, seorang tim relawan Jokow-Ahok. Kemeja ukuran S,M,L dijual Rp 100 ribu. Uku­ran XL Rp 110 ribu. Sedangkan Rp 125 ribu.

Dari penjualan setiap kemeja akan disisihkan Rp 50 ribu untuk dana kampanye pasangan yang diusung PDIP dan Partai Gerindra itu. “Sampai sekarang sudah terjual 3 ribu kemeja,” ujar Ima.

Menurut dia, banyak ka­la­ngan kampus, akademisi mau­pun pegawai kantoran yang me­mesan. Ia menargetkan bisa men­jual 5 ribu kemeja hingga Mei nanti. Bila target itu tercapai bisa terkumpul dana Rp 250 juta.

Kemeja-kemeja itu dibuat di Jakarta. Sementara kainnya berasal dari Bandung. “Saat ini masih dalam tahap produksi,” katanya.

Dana keuntungan menjual kemeja akan disetorkan ke pa­sangan Jokowi-Ahok men­jelang kampanye pemilihan gu­bernur DKI.

Kemeja kotak-kotak khas Jo­kowi-Ahok juga dibuat di Solo, daerah asal Jokowi. Hingga kini, Jokowi masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Jokowi mengerahkan usaha kecil menengah (UKM) untuk membuat kemeja itu dan alat pe­raga kampanye. “Hal ini di­maksudkan juga sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat,” katanya.

Jokowi mengatakan, pem­buatan ­alat peraga kampanye tahap pertama dan 20 ribu po­tong kemeja dibuat UKM di Solo dan sekitarnya. Sedangkan 70 ribu potong kemeja dan 100 ribu kaos dibuat di Jakarta.

“Baju, kaos maupun yang lainnya nantinya setelah jadi akan dipasang di outlet-outlet di Solo, Jakarta, maupun yang lainnya. Untuk baju (kemeja) dijual Rp100 ribu per potong. Dana hasil penjualan itu nanti akan digunakan untuk kam­panye di pemilihan Gubernur DKI Jakarta,” katanya.

Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Ahok, M Taufik me­nga­takan, penggalangan dana untuk pasangan Jokowi-Ahok akan melibatkan di seluruh lapisan masyarakat.“Kami telah menyiapkan dua rekening,” katanya.

Taufik mengingatkan, mak­simal sumbangan individu adalah Rp 50 juta. Perusahaan Rp 350 juta. Kedua rekening akan disosialisasikan setiap bertemu dengan kelompok masyarakat.

“Kami akan umumkan sete­lah pasangan ini ditetapkan se­ba­gai pasangan cagub dan ca­wa­gub 10 Mei mendatang,” katanya.

Ketua DPD Partai Geribdra DKI ini mengatakan, kebutuhan dana kampanye Jokowi-Ahok lebih kecil dibanding calon lain­nya. “Paling banter kami akan menghabiskan dana sebesar Rp 15 miliar untuk semua proses kampanye,” katanya.

Menurut Taufik, dana awal untuk kampanye beasal dari partai. Dana itu akan digunakan untuk mencetak 5 ribu spanduk berukuran 1x3 meter dan 10 ribu stiker.

Spanduk akan dipasang di rumah warga yang men­daf­tar­kan sebagai anggota relawan Jo­kowi-Ahok.

Sejak dibuka minggu lalu, ungkap Taufik, sudah 50 ribu orang yang mendaftar. “Kami ber­harap ada 500 relawan yang mendaftar.”

Lantaran bermodal cekak, Jo­kowi mengaku tidak akan ‘jor-joran’ dalam berkampanye. Ia me­milih turun langsung dan ber­­temu dengan masyarakat ke­timbang menebar spanduk, ba­liho maupun pasang iklan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya