Berita

ilustrasi

PILKADA DKI JAKARTA

Diingatkan, Tak Ada Jaminan Jakarta akan Aman Kalau Dipimpin Militer

MINGGU, 15 APRIL 2012 | 11:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Aksi premanisme yang marak belakangan ini di Jakarta dan ditengarai dilakukan para geng motor menimbulkan spekulasi. Yaitu, geng motor diciptakan untuk membangun ketakutan sekaligus kerinduan warga pada superioritas TNI dan pengembalian fungsi Polri di bawah TNI.

Apalagi menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Hal ini maksudkan agar warga Jakarta memilih pemimpin dari kalangan militer, yang selama ini dicitrakan tegas.

"Kemungkinan itu bisa saja. Pihak-pihak tertentu bermain untuk menggolkan jagonya," ujar Ketua Presidium Indonesi Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 15/4).

Namun, neta mengingatkan, tak ada jaminan pemimpin Jakarta dari kalangan militer, Ibukota akan aman dari aksi premansime. Hal ini berkaca dari pengalaman sebelumnya. Pada saat mantan Pangdam Jaya Sutiyoso menjadi orang nomor satu di Jakarta, aksi preman dan premanisme tetap tak terkendali. Bahkan, saat ini, bekas Aster KSAD Mayjend (purn) Prijanto juga menjadi wakil gubernur, tetap tidak berpengaruh.

"Ini terjadi karena preman memang dipiara pihak-pihak tertentu untuk keuntungan kelompok-kelompok tertentu juga," sebut Neta.

Neta menambahkan, dalam menciptakan Jakarta yang aman, gubernur terpilih ke depan harus terus menerus berkoordinasi dengan Kapolda dan melakukan kerjasama dengan komponen-komponen masyarakat. Selain itu, gubernur juga harus meminta para walikota selalu berkordinasi dengan Kapolres dan Kapolsek dalam membangun sistem keamanan.

"Dan yang tak kalah penting, (gubernur harus) kembali menggalakkan Siskamling, terutama di daerah pinggiran Jakarta. Pemda DKI juga perlu memberikan mobil atau motor patroli buat polisi-polisi di Polsek atau Polres yang rawan gangguan Kamtibmas," tandasnya.

Dari enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, terdapat tiga kandidat berasal dari militer. Yaitu, cagub dari jalur independen Hendardji Supandji serta cawagub dari Partai Demokrat Nachrowi Ramli dan cawagub yang dijagokan Golkar, PPP, dan PDS Nono Sampono. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya