Berita

ilustrasi

Balapan Liar Telah Menewaskan 60 Orang Lebih Setiap Tahun

MINGGU, 15 APRIL 2012 | 10:13 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Setidaknya ada tiga prilaku buruk geng motor. Yaitu, balapan liar, judi atau taruhan, serta tawuran alias pengeroyokan.

Hal itu diungkap Ketua Presidium Indonesi Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam siaran pers pagi ini (Minggu, 15/4).

Aksi geng motor ini telah membuat korban berjatuhan. Pada tahun 2009, terdapat 68 orang tewas di arena balapan liar, baik akibat kecelakaan maupun pengroyokan. Pada tahun 2010 ada 62 orang tewas. Sedangkan pada 2011 ada 65 tewas.

"Tragisnya, anggota geng motor di arena balapan liar ini sangat muda antara 14 hingga 22 tahun," ujar Neta.

Neta mengungkapkan, korban yang jatuh tewas itu memang sebagian besar anggota balapan liar. Tapi ada juga masyarakat, yang kebetulan lewat atau sedang menonton.

Selain itu, balapan liar yang mereka lakukan juga kerap mengancam keselamatan masyarakat lain pengguna lalulintas. Apalagi para geng motor ini memiliki digelar lima lokasi yang menantang.

Kelima lokasi itu itu adalah Warung Buncit, Jakarta Selatan, yang memiliki tikungan tajam, turunan, dan tanjakan; Rawapanjang Bekasi, dimana jalurnya lurus penuh truk dan kontainer; Kemayoran dengan jalur panjang dan rata.

"Klender, jalur sempit dan gelap, (Jalan) Asia Afrika jalur pendek dan ada tikungan tajam di bundaran. Pondok Indah jalur bergengsi," ungkapnya.

Selain itu, sambung Neta, di lima lokasi tersebut, bursa taruhannya cukup mengejutkan, yakni Rp 1juta hingga Rp 5 juta. Sedangkan di pinggiran Jakarta antara Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta. Sementara jika memakai joki, pasar taruhan bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 25 juta. "Sejumlah petaruh patungan dan joki mendapat 10 sampai 25 persen, jika menang," urai Neta.

Neta menambahkan, keterlibatan bengkel-bengkel tertentu dalam aksi balapan liar ini sangat menonjol. Tapi Neta tak membeberkan bengkel mana saja yang terlibat. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya