Berita

rio capella

Ketum Nasdem: UU Pemilu hanya Mau Selamatkan Partai yang Ada di DPR

JUMAT, 13 APRIL 2012 | 13:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Undang-Undang Pemilu yang disahkan kemarin oleh DPR sangat jauh semangatnya dengan UU Pendirian Partai Politik, yang semangatnya ingin menyederhanakan partai politik. Saat ini pendirian partai dipersulit.

Ketua Umum DPP Nasdem Patrice Rio Capella menyebutkan, UU Pemilu yang disahkan kemarin itu sama sekali tidak ada semangat penyederhanaan partai. Karena tidak banyak perubahan dari UU Pemilu sebelumnya.

"Tidak ada yang berubah, hanya (ambang batas masuk parlemen naik) 3,5 persen (dari sebelumnya 2,5 persen)," jelasnya kepada Rakyat Merdeka Online siang ini (Jumat, 13/4).

Karena itu, dia menuding, UU Pemilu yang disahkan DPR itu hasil kompromi sesama fraksi di DPR untuk kepentingan sembilan partai yang ada di parlemen tersebut. "Kalau semangat membuat UU itu karena ego masing-masing, kita tidak bisa berharap banyak (DPR) akan membawa perubahan," tegas Rio.

Menurutnya, kalau memang ingin menyederhanakan partai, mestinya ambang batas itu 5 persen. "Sebenarnya angka 3,5 persen itu tidak terlalu berat. Karena mereka sudah melampaui, kecuali Hanura. Paling tidak 5 persen dong mereka ajukan. Agar semua partai tengah itu berjuang sampai 5 persen," tantang Rio.

Selama ini partai yang menolak ambang batas tinggi itu beralasan agar tidak banyak suara yang hilang. Kalau memang seperti itu alasannya, Rio mempertanyakan, kenapa tidak dibuat ambang batas 2,5 persen atau di bawah angka itu.

Dari sembilan partai yang ada di DPR, hanya empat partai yang melewati angka 5 persen pada Pemilu 2009 lalu, yaitu Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan dan PKS.

Rio juga mempermasalahkan jumlah alokasi kursi per daerah pemilihan. Menurutnya, 3-10 kursi per dapil itu sama dengan Pemilu sebelumnya. Dia kembali mengungkapkan, kalau mau menyederhanakan partai, minimal 3-8 kursi atau mestinya 3-6 kursi per dapil.

"Maka secara alamiah tahun 2014 nanti, partai di DPR tidak sebanyak sekarang. Jangan orang mendirikan partai dipersulit, cuman Nasdem yang lolos. Tapi karena ini untuk kepentingan mereka sendiri, lalu dipermudah," tandasnya. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya