Berita

AHMAD MUZANI/IST

Gerindra Akui Demokrat Ajak Kerja Sama di Parlemen

JUMAT, 13 APRIL 2012 | 09:26 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Partai Gerindra mengakui bahwa Partai Demokrat mengajaknya untuk bekerja di parlemen agar apa yang dihasilkan DPR menjadi lebih produktif.

"Dia mengingatkan dan mengajak kita perlunya kesepahaman bersama menggunakan sisa masa pemerintahan dan DPR ini," ujar Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani saat dihubungi Rakyat Merdeka Online melalui sambungan telepon pagi ini. 

Lebih dari itu, Demokrat juga mengajak Gerindra agar bersama-sama menjadikan DPR lebih efektif, lebih produktif bagi kepentingan rakyat, bangsa. Tak hanya itu, mengajak  menjadikan DPR produktif dalam menjalankan fungsi budjeting, termasuk produktif dalam fungsi pengawasan.

"Kalau DPR produktif, stabilitas politik bisa dijamin, maka pemerintahan akan lebih produktif lagi," jelas anggota Komisi I DPR ini.

Partai Demokrat bersama Gerindra dan Hanura serta empat partai koalisi lainnya, PKS, PAN, PKB, dan PPP kemarin berada dalam satu block dalam Sidang Paripurna RUU Pemilu. Mereka mendukung ambang batas 3,5 persen secara nasional.  Sedangkan tiga partai lainnya, Golkar, PDIP, dan PKS mengusulkan ambang batas parlemen 3,5 persen untuk nasional, dan 5 persen untuk DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

Sementara itu metode penghitungan, keenam partai itu plus PKS sepakat menggunakan kuota murni. Kuota murni adalah suara sisa akan ditarik ke provinsi. Sedangkan dua partai lainnya, Golkar dan PDIP mengusulkan sistem devisor webster, yaitu suara habis di daerah pemilihan.

Pada saat lobi-lobi itulah Partai Demokrat melobi Gerindra dan Hanura agar bekerja sama di parlemen. Disebutkan, dalam lobi itu, Demokrat menyodorkan tiga kerja sama dengan Gerindra dan Hanura.

Tawaran kesepakatan ke Gerindra-Hanura:

1. Mendorong kinerja DPR lebih aspiratif, memperjuangkan kepentingan rakyat, dan memajukan demokrasi.

2. Mendukung pelaksanaan program dan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sampai 2014.

3. Melakukan kerja sama secara produktif dan senantiasa bersama dalam setiap langkah dan proses pengambilan keputusan politik penting di DPR. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya