Berita

Ganjar Pranowo/ist

PDI Perjuangan: Pengusul Sistem Kuota Saja Masih Bingung

KAMIS, 12 APRIL 2012 | 13:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. PDI Perjuangan tetap memperjuangan metode penghitungan webster dimasukkan dalam RUU Pemilu karena mereka sudah mau menurunkan angka ambang batas menjadi 3,5 persen dari sebelumnya 4 persen.

Model penghitungan webster adalah mekanisme penghitungan suara di mana jumlah perolehan kursi ditentukan dengan cara membagi jumlah penduduk tiap provinsi dengan bilangan pembagi atau divisor. Hasil pembagian jumlah penduduk tiap provinsi dengan bilangan ganjil kemudian diranking. Angka tertinggi secara berturut-turut mendapat kursi sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia.

"Kalau kita mau turun dari 4 ke 3,5 persen, kita minta perbaikan dari sistem ini apa. Kalau cuma yang diubah itu PT apa itu memperbaiki. Kalau itu dipaksakan ya nggak bedanya dengan UU lalu," ujar anggota Komisi II DPR dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Kamis, 12/4).

Sedangkan mayoritas fraksi di DPR ngotot menggunakan sistem kuota. Namun, tambah Ganjar, sistem kuota seperti apa juga tidak jelas.

"Teman-teman itu tetep (minta) kuota.  Tapi kuota itu kuota yang apa. Lha di antara mereka juga masih ada perdebatan. Menekan lagi untuk lobi, lha kalau hari ini final, ya sudah buat rumusan voting. Tapi sampai sekarang masih mbulet," jelasnya.

"Dari teman-teman yang mendukung kuota itu minta lobi sendiri, ternyata masih bingung," sambungnya.[zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya