hatta rajasa/ist
hatta rajasa/ist
RMOL. Kebijakan ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tidak memberikan perhatian khusus pada revitalisasi pertanian, tapi hanya fokus pada industrialisasi atau ekonomi hilir.
Mestinya, lewat MP3EI yang digawangi langsung Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah memperhatikan masalah pertanian seiring dengan penambahan penduduk dunia yang saat ini mencapai 7 milyar. Ledakan jumlah penduduk itu kemungkinan akan terus terjadi, termasuk di Indonesia.
"Padahal seiring dengan ledakan penduduk, kebutuhan pangan semakin besar; dan pasar pangan semakin luas," ujar ekonom dari Sabang Merauke Circle Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 12/4).
"Sayangnya kebijakan ekonomi kita tidak memiliki keberpihakan pada masalah pengembangan industri pangan tersebut," sambungnya.
Padahal, tambah Dahnil, merujuk data IGD-IMF, Indonesia berada di posisi 11 sebagai negara yang memiliki pasar industri pangan terbesar. Karena itulah menurutnya, kebijakan MP3EI yang mengakomodir revitalisasi pertanian khususnya komoditi pangan menjadi penting dilakukan sebagai comparative advantage ekonomi Indonesia.
"Sehingga tak perlu terlalu terjebak pada liberalisasi industri yang bias pertumbuhan," tandas dosen Untirta Banten ini. [zul]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31