Berita

hatta rajasa/ist

Kenapa MP3EI Hatta Rajasa Tak Perhatikan Aspek Pertanian

KAMIS, 12 APRIL 2012 | 09:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kebijakan ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  tidak memberikan perhatian khusus pada revitalisasi pertanian, tapi hanya fokus pada industrialisasi atau ekonomi hilir.

Mestinya, lewat MP3EI yang digawangi langsung Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah memperhatikan masalah pertanian seiring dengan penambahan penduduk dunia yang saat ini mencapai 7 milyar. Ledakan jumlah penduduk itu kemungkinan akan terus terjadi, termasuk di Indonesia.

"Padahal seiring dengan ledakan penduduk, kebutuhan pangan semakin besar; dan pasar pangan semakin luas," ujar ekonom dari Sabang Merauke Circle Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 12/4).

"Sayangnya kebijakan ekonomi kita tidak memiliki keberpihakan pada masalah pengembangan industri pangan tersebut," sambungnya.

Padahal, tambah Dahnil, merujuk data IGD-IMF, Indonesia berada di posisi 11 sebagai negara yang memiliki pasar industri pangan terbesar. Karena itulah menurutnya, kebijakan MP3EI yang mengakomodir revitalisasi pertanian khususnya komoditi pangan menjadi penting dilakukan sebagai comparative advantage ekonomi Indonesia.

"Sehingga tak perlu terlalu terjebak pada liberalisasi industri yang bias pertumbuhan," tandas dosen Untirta Banten ini. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya