Berita

ilustrasi

Dolly Ikhsan Harahap, Perekam Peristiwa Tsunami di Sabang

KAMIS, 12 APRIL 2012 | 08:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Dolly Ikhsan Harahap memang lahir dan dibesarkan di Sabang, Aceh. Tapi saat ini dia tinggal di Banda Aceh, ibukota provinsi Aceh, karena sedang kuliah di Fakultas Teknis Universitas Syah Kuala, Banda Aceh.

Tapi kemarin, pada saat kejadian tsunami di Sabang, kebetulan dia sedang pulang kampung ke halamannya. Dolly tergabung dalam tim pemantau pemilihan kepala daerah di provinsi Naggroe Aceh Darussalam.

"Kebetulan (saya) ikut pemantau Pikada bersama kawan. (Kami) sedang rekap hasil pemantauan Pilkada itu di cafe, di pinggir pantai. Tapi langsung goyang," katanya kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Karena terjadi gempa, yang langsung disusul ada pergerakan air laut di pantai, Dolly dan temannya pun langsung mengabadikannya. Mereka menggunakan dua alat, yaitu kamera digital dan laptop.

"Kamena digital (untuk merekam) pas (air) surut, (untuk air) naik pakai laptop. Jadi dua rekamannya," jelas pria keturunan Batak ini.

Dolly mengungkapkan, kemarin itu sempat terjadi 10 kali air laut pasang dan surut. Pada saat pasang, memang air tidak terlalu tertinggi naiknya hanya sekitar 50 Cm dari normal.

"Sampai sepuluh kali berulang-ulang. Pertama agak tinggi sekitar 50 Cm, lalu turun-turun, baru normal balik (kembali, red)," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, masyarakat panik dan berhamburan, pada saat air laut surut sampai 35 meter. Tak hanya masyarakat, mereka yang sedang merekam juga ikut panik.

"Jadi pasang duluan, baru mundur, mundur, mundur, mundur sampai 35 meter jauhnya. Batu yang awalnya tidak kelihatan di dalam laut, jadi kelihatan semua batu-batu yang besar itu. Tiba-tiba maju (naik) balik. Pas maju, hanya setengah terekam, karena kami lari juga. Baru (kami) balik lagi (merekam)," jelasnya.

Saat ini, kondisi sudah normal kembali. Masyarakat pun sudah mulai beraktivitas.

Kemarin, Kepala Riset Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, gempa yang terjadi di Aceh bersumber dari sesar-geser, sehingga tidak potensi terjadinya tsunami tidak terlalu besar. BMKG dan Bakosurtanal pun mencatat, Tsunami kecil di Lahewa, Meulaboh dan Sabang.

"Kejadian gempa 8,6 skala richter yang diikuti dengan gempa 8,1 skala richter dua jam kemudian terjadi di bagian lempeng Indo Australia," ujar Sutopo. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya