Berita

Ini Alasan PDIP Perjuangkan Sistem Pemilu Tertutup

SELASA, 10 APRIL 2012 | 14:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

PDI Perjuangan memperjuangkan agar sistem pemilihan umum 2014 mendatang menggunakan sistem tertutup. Hal ini berkaca pada pemilu 2009, yang menggunakan sistem terbuka, dimana ongkos politik setiap calon anggota DPR sangat mahal.

"Kita melihat pengalaman pemilu tahun 2009 lalu kan sangat mahal sekali. Biaya politik menjadi sangat mahal sekali dan rata-rata setiap calon harus menghabiskan lebih dari Rp2 miliar dan itu angka terlalu tinggi," kata Wakil Ketua DPR Pramono kepada di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (10/4).

Mahalnya ongkos politik itu karena sistem pemilu terbuka membuat persaingan tidak saja antara partai, tapi persaingan antar calon di interal partai juga luar biasa.

"Kebetulan saya mempelajari itu dan saya menemukan angka yang fantastis pada pemilu 2009 lalu dibandingkan pemilu 2004 lalu yang hanya menghabiskan Rp200 juta," ungkapnya.

Bila menggunakan sistem terbuka, maka pemilih akan langsung menentukan siapa calon anggota legislatif yang ia sukai. Sementara sistem tertutup, pemilih hanya memilih partai.

Bukankah itu seperti membeli kucing dalam karung?

"Tantangannya ada pada parpol untuk melakukan kaderisasi dan rekrutmen calon anggota. Nantinya masyarakat juga bisa menghukum bagi parpol yang anggotanya tidak baik, ya jangan dipilih lagi," jawabnya. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya