Berita

Sesar Tarahan dan Anomali Gunung Langgar Bandar Lampung

Oleh Didit, M.Defta, Jhonson Pasaribu, dan Zainal Asikin
SELASA, 10 APRIL 2012 | 08:22 WIB

Tim Katastropik Purba (yang dibentuk oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, red) terus melakukan riset dan pengumpulan data-data tentang kebencanaan masa lalu untuk melengkapi katalog kegempaan yang ada.

Seperti kita diketahui bersama bahwa salah satu upaya mengumpulkan data kebencanaan juga berbarengan dengan temuan-temuan bangunan, artefak penting sebagai saksi kunci kebencanaan yang terjadi maupun kemajuan peradaban yang ada.

Dalam kurun waktu 10 tahun ini pun banyak gempa besar yang mengguncang Indonesia. Jika diurutkan dari utara, maka urutannya adalah Aceh, Nias, Padang, Bengkulu, Tasikmalaya, Ciamis, Jogja dan Mentawai. Jika kita urutkan rangkaian kejadiannya, ada daerah yang masih merupakan seismik gap, yaitu Lampung & Selat Sunda.

Memang, kita mesti bersyukur karena selama ini, gempa belum terjadi daerah Lampung. Namun pertanyaannya seberapa besar ancaman gempa di Lampung.

Banyak sumber gempa di Lampung, di antaranya adalah penunjaman lempeng Indo Australia terhadap Lempeng Eurasia, Sesar Semangko, dan Sesar Tarahan. Dilihat dari kejadian gempa selama ini,  patut diperhitungkan kemungkinan sedang  terjadi penumpukan enegi yang cukup besar di daerah Lampung. Apalagi Lampung ditunjam lempeng dari dua arah yaitu dari selatan dan dari barat. Berbeda dengan derah lain. Di Pulau Jawa, penunjaman dari arah selatan sedangkan di Sumatera penunjaman terjadi dari arah barat. Patahan Tarahan yang melewati Kota Bandar Lampung merupakan patahan aktif dimana sisi barat daya patahan bergerak melipat ke arah timur laut. Akibat tekanan pergerakan lempeng yang luar biasa besar dan terjadinya fisure rekahan dalam yang bersuhu tinggi menyebabkan daerah itu banyak ditemukan material kuarsa di sekitar daerah gunung Langgar, Bandar Lampung oleh Tim Katastropik Purba.

Banyak yang tidak mengetahui dimana posisi gunung Langgar ini. Karena selama ini perhatian lebih tertuju pada gunung-gunung api besar yang pernah meletus dahsyat seperti Krakatau, Gunung Rajabasa, Suoh, ulu belu, dan gempa darat Liwa dan sekitarnya. Padahal ada banyak bukit dan gunung di Lampung. Selama ini perhatian pada gunung yang tidak pernah meletus sangat kurang. Bahkan jika diketahui kandungan batu atau pasir, justru dieksploitasi secara massive.

Tim Katastropik Purba dalam riset awal kebencanaan di Lampung seperti dikemukakan di atas, menemukan beberapa bukti kegempaan di masa silam di daerah rekahan-rekahan dari aktifnya patahan tarahan yang melintasi kota Bandar Lampung. Patahan-patahan tersebut merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai.

Di dekat perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan tepatnya di kelurahan Sukabumi Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, Tim Katastropik, selain menemukan fakta-fakta  rekahan, juga menemukan satu gunung yang dari studi awal secara hipotetik terjadi anomali morfologi diduga man made structure. Terlihat  banyak kesamaan dengan riset di gunung Sadahurip dan lainnya. Menurut masyarakat nama gunung itu adalah gunung "Langgar". Seringnya perubahan nama gunung dan bukit, Tim Katastropik Purba belum bisa menyimpulkan apa nama gunung itu aslinya.


Saat ini tim teknis survei sedang persiapkan riset lebih lanjut tentang temuan menarik yang diduga piramida (man made structure) di Bandar Lampung. Seperti juga temuan di tempat lain, jika seratus persen "man made" akan banyak membantu menjawab. Bagaimana sebuah peradaban dan kebencanaan itu memang selalu beriringan. Kita tahu bahwa di Lampung Selatan, Lampung Timur dan Lampung Utara sudah pernah ada temuan-temuan artefak yang terkubur sebelumnya.

Gunung Langgar diharapkan mengingatkan peristiwa  gempa yang terjadi akibat sesar Tarahan. Sesar ini merupakan sesar lokal yang terjadi akibat penunjaman lokal di Lampung itu sendiri. Seberapa besar gempanya, belum ada yang memprediksi. Seperti beberapa sesar yang mulai aktif, sesar ini pun sedang mengalami penumpukan energi. Yang lebih harus dicermati lagi, sesar ini melintas tepat di Kota Bandar Lampung, dan Natar. Daerah yang berpenduduk padat di Provinsi Lampung.

Gempa bumi adalah proses alam yang mempunyai perulangan kejadian. Gempa bumi masih sukar untuk diramalkan kapan jatuh temponya. Pengamatan dengan menggunakan teknologi jaringan Continuous GPS dan jaringan Broadband Seismograph diharapkan cukup untuk melakukan prediksi gempa jangka pendek ini. Tapi yang lebih penting, dengan memahami potensi gempa di masa datang kita bisa bersiap-siap untuk mengurangi dampak bencana yang ditimbulkan.

Bencana memang tidak bisa kita hindari, namun bisa kita meminimalisasi dampak yang terjadi. Untuk itu perlu ditekankan pentingnya pendidikan kewaspadaan dini terhadap bencana. Apabila kita bisa belajar dari bencana yang telah lalu. Penanganan yang tepat, bisa menyelamatkan banyak jiwa. Mudah-Mudahan pengungkapan Gunung langgar akan mengingatkan kembali memori tentang peradaban maju masa lalu serta bencana yang menguburnya. ***


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya