Berita

Pramono Anung/ist

Hubungan SBY-PKS Seperti Percintaan ABG

SENIN, 09 APRIL 2012 | 14:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Wacana PKS didepak dari koalisi partai pendukung pemerintahan dan Kabinet Indonesia Bersatu II bukan kali ini saja terjadi. Jauh sebelumnya, pada awal masa KIB II, tepatnya setelah kasus bailout Bank Century pecah pada akhir 2009, wacana itu sudah mulai bergema.

Meski memang, pada reshuffle KIB II Oktober 2011 lalu, satu menteri PKS dicopot. Isu reshuffle kembali menyeruak setelah partai dakwah itu menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tapi sejauh ini, Presiden SBY belum juga mengeluarkan sikap, meski elit Demokrat tampaknya sudah kompak agar PKS didepak. "Buat saya pribadi, ini kan seperti percintaan ABG (anak baru gede) saja. Mutusuin, terus mau jadi atau nggak," ujar mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan Pramono Anung di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Senin, 9/4). Menurut Pram, tentang bagaimana masa depan PKS, biarkan SBY yang memutuskan. Presiden tak perlu didorong-dorong.

"Ini kewenangan sepenuhnya ada di Presiden. Kita sistem presidensil. Dalam sistem presidensil itu, kewengangan sepenuhnya punya Presiden. Menurut saya nggak perlu Presiden didorong-dorong, ditarik-tarik oleh orang-orang yang ingin menterinya tambah, berkurang dan sebgainya," imbuh Pram.

Wakil Ketua DPR ini juga memastikan, andai PKS keluar dari pemerintahan, pihaknya tidak akan membangun koalisi sebagai partai oposisi. Karena sistem itu koalisi itu hanya dalam sistem parlementer. "Oposisi itukan tidak akan digrupkan. Karena itu merupakan aspirasi masing-masing parpol," tandasnya. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya