Berita

ilustrasi/ist

Sindikat Penipu dengan Modus Penggandaan Uang Ditangkap Polisi

MINGGU, 08 APRIL 2012 | 19:26 WIB | LAPORAN:

RMOL. Empat pelaku sindikat penggandaan uang ini berinisial NMY (47), warga Kampung Kiara Goong, Mandalasari,. Kadungora, Garut. Mur (72) warga Sumedang, SM (37) warga Ciamis, WW (56) warga Pasar Minggu Kota, Jakarta Selatan,  Del (50) warga Jl Kemuning I Blok E/20 Tangerang dan AR (60) warga Tarogong Kaler, Garut.
 
Sindikat ini, Minggu dinihari, digerebeg jajaran Polsek Kadungora lantaran telah memperdayai Ketua Yayasan Insan Tama Cendekia Bogor, Ir. Ismail Yusanto senilai Rp 100 juta. Penggerebegan dilakukan di rumah NMY, di Kampung Kiara Goong, Mandalasari, Kadungora, Garut.
 
Ceritanya berawal kala Ismail mendapat informasi jika tersangka salah satu tersangka, Mur bisa memberikan dana hibah untuk pengembangan pendidikan sebesar Rp 30 miliar. Dengan membawa proposal, korban menemui Muryono di Hotel Margajaya, Bogor. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa uang hibah akan turun tapi sebelumnya korban harus meminjamkan uang tunai senilai Rp 100 juta. Katanya uang akan berlipat menjadi Rp 30 miliar.
 

 
Tergiur dengan janji Mur, korban pun menyanggupi permintaan tersebut. Pada hari yang sama, korban yang ditemani RR (42), berangkat ke Garut dengan menggunakan kendaraan yang dikemudikan AZ (33). Sedangkan Mur berangkat bersama rombongannya dengan mengendarai mobil Isuzu Panther bernomor polsi B 7398 CW.

Singkat cerita uang Rp 100 juta diserahkan kepada Mur. Uang itu terdiri dari pecahan seratus ribuan dengan nilai Rp 40 juta. Serta pecahan lima puluh ribuan dengan nilai Rp 60 juta.
 
Waktu yang ditentukan tiba. Tapi Mur tidak mengembalikan uang. Yakin korban ditipu, akhirnya lapor Polsek Kadungora.
 
Polisi sigap. Ketika digrebeg polisi menemukan gepokan kertas putih berjumlah ribuan lembar yang dikemas dalam dus dengan ukuran yang hampir sama dengan uang pecahan Rp 50 ribu Rp 100 ribu, uang tunai sebesar Rp 13,4 juta (sisa uang dari tota Rp 100 juta). Polisi juga menyita sejumlah HP, laptop, beberapa tumpuk uang zaman dulu lembaran Rp 500 dan Rp 100, dan sebuah mobil Isuzu Panther. [arp]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya