Berita

ilustrasi/ist

Belasan Aktivis Sambangi Polda Metro Jaya agar Membebaskan Mahasiswa yang Ditahan

SENIN, 02 APRIL 2012 | 07:38 WIB | LAPORAN:

RMOL. Polisi didesak untuk segera membebaskan mahasiswa yang ditahan.

Untuk menyampaikan desakan ini, belasan aktivis yang tergabung dalam Tim Advokasi Mahasiswa-Rakyat akan mendatangi Ditreskrimum Polda Metro Jaya, siang ini (Senin, 2/4).

Belasan aktivis ini di antaranya Adhie M Massardi, Ratna Sarumpaet, Koordinator Petisi 28 Haris Rusly, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi Masinton Pasaribu, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ton Abdillah, Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Parlindungan Simarmata, akivis Himpunan Mahasiswa Islam Dwi Julian, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Lamen Hendra Saputra, dan lain-lain.


"Kami akan meminta Polda agar dapat membebaskann seluruh pendemo yang berunjuk rasa dan tertangkap sejak tanggal 27 Maret hingga 1 April kemarin. Terutama mahasiswa dari Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami)  yang ditangkap di gedung YLBHI dan terancam pasal 187," kata Lamen kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 2/4).

Menurut Lamen, mahasiswa Konami yang berada di dalam gedung YLHBI tidak sedang melakukan aksi. Mereka sedang beristirahat dalam keadaan sakit, setelah perjalanan jauh dari luar Jakarta. Sementara alat bukti yang digunakan polisi berasal dari luar gedung YLBHI seperti kayu, kain, batu dan lain-lain.

Justru, kata Lamen, Polri telah semena-mena masuk tanpa izin ke dalam gedung YLBHI dan menangkap mahasiswa yang sedang istirahat. Dan perlu ditegaskan bahwa yang membakar mobil Resmob bukan mahasiswa yang berada dalam gedung YLBHI.

"Sehingga yang dilakukan polisi bertentangan dengan semangat UUD 1945, terutama pasal 28. Dan kami meminta agar Polri dapat membebaskan semua pengunjuk rasa yang ditangkap oleh kesatuan Polda Metro Jaya," demikian Lamen. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya