Berita

Akbar tanjung dan SBY/ist

Akbar Tandjung dan Ketakutan Presiden SBY

JUMAT, 30 MARET 2012 | 14:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, Akbar Tandjung, ingin menunjukkan kepada Presiden SBY bahwa dirinya punya kesamaan aspirasi dengan para mahasiswa yang selama ini berdemo menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Demikian analisa di balik kunjungan Akbar ke RSCM, menengok mahasiswa UPI YAI Jakarta yang tertembak peluru aparat dini hari tadi. Analisa itu disampaikan pengamat politik The Indonesian Institute, Abdul Rohim Ghazali, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 30/3).

Dikatakan Rohim, tindakan Akbar tersebut tidak bisa dikatakan sebagai upaya dia untuk memperingatkan SBY agar tidak menganggap sepele protes-protes mahasiswa atas rencana kenaikan harga BBM. Sebab, dari awal SBY sudah memerintahkan agar menindak demonstrasi terkait isu tersebut.


"Perintah SBY menindak demonstran justru karena SBY sudah menganggap demonstran sebagai ancaman. Makanya ia bertindak keras terhadap para demonstran," jelas Rohim.

Ia menambahkan, Presiden SBY sudah salah perhitungan sampai-sampai memerintahkan agar pendemo ditindak dengan tegas. Hal itu akibat SBY mendapat informasi yang kurang tepat mengenai situasi nasional. Seharusnya, menurut dia, anggap protes-protes yang ada sebagai kritik biasa atas kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.

Di lain hal, lanjut Rohim, kalau SBY yakin dan merasa benar dengan kebijakan menaikkan harga BBM, ajak demonstran berdialog. Bukan malah digebuki atau ditembaki.

"SBY selalu merasa dirinya terancam. Itu yang membuatnya salah perhitungan. Sebenarnya pemimpin tidak perlu merasa terancam kalau merasa benar-benar tidak bersalah. Merasa terancam itu sinyal bahwa dirinya bersalah pada rakyat," tutup Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah itu. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya