Berita

DEMO BBM

Kampus Mercu Buana dan Moestopo Diwarnai Unjuk Rasa

KAMIS, 29 MARET 2012 | 17:06 WIB | LAPORAN:

RMOL. Kepulangan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dari kunjungan kerja luar negeri malah semakin memacu semangat demonstran di ibu kota. Unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak terjadi di kampus-kampus.  

Petang tadi, di kawasan Meruya, Jakarta Barat, mahasiswa Universitas Mercu Buana yang tergabung dalam Front Indonesia Semesta (FIS) melakukan long march dari depan kampus jalan Meruya Selatan sampai jalan Meruya Utara, tepat di Pos Polisi Meruya. Puluhan mahasiswa ini berjalan pelan sambil dikawal oleh belasan aparat kepolisian dari Polsek Kembangan Jakarta Barat. Mahasiswa beralmamater merah membawa spanduk yang mengecam rencana pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak.

"Defisit anggaran bukan alasan, bung," begitu tertulis dalam spanduk mereka.


Aksi mahasiswa sempat membuat macet lalu lintas yang mengarah ke Meruya Utara. Namun aparat kepolisian sigap mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Humas aksi, Bagus, menyatakan, aksi mereka sebagai bentuk kepedulian sosial dan menjalankan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan.

"Seharusnya ada langkah-langkah pencegahan oleh pemerintah dalam menghadapi krisis minyak global. Indonesia ini negeri penghasil minyak, bila harga minyak dunia naik kita seharusnya untung bukan malah jadi seperti ini. Harus ada langkah-langkah yang lebih pro rakyat dari pemerintah, karena menaikkan harga BBM cuma memperparah keadaan," ujar Bagus.

Sementara, sebelumnya di kawasan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar 100 mahasiswa Universitas Moestopo Beragama juga melakukan demonstrasi dengan isu serupa yang membuat kemacetan panjang.  Lembaga Mahasiswa Moestopo mengecam rencana menaikkan harga BBM. Mahasiswa menyebut pemerintah berbohong karena berdalih anggaran jebol akibat subsidi ke rakyat kecil. Nyatanya, pemerintah menyerahkan lebih dari separuh kilang minyak dan ladang pertambangan hasil bumi Indonesia ke perusahaan asing.

"Tanah, air dan minyak untuk rakyat. Kembalilah ke Pasal 33 UUD 45," seru salah seorang orator. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya