Berita

marty natalegawa/ist

Pemerintah Minta Kepolisian Perancis Investigasi Pelaku dan Motif Ledakan

RABU, 21 MARET 2012 | 16:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Belum bisa dipastikan apakah bom yang meledak di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Perancis pukul 05.45 waktu setempat atau 11.45 WIB sengaja ditujukkan untuk menyerang KBRI.

"Belum dapat disimpulkan begitu, sebab bukan hanya KBRI Paris yang rusak, tapi juga gedung-gedung lain yang ada di sekitar sana," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa beberapa saat lalu (Rabu, 21/3).

Dikatakan dia, KBRI tidak akan ditutup. Semua yang ada di sana tegar menghadapi kejadian tersebut. Pemerintah pun meminta kepolisian Perancis menginvestigasi motif dan pelaku ledakan.


"Belum diketahui siapa pelakunya, untuk itu kita bekerjasama dengan kepolisian setempat supaya KBRI aman, dan meminta agar diinvestigasi pelaku ledakan," demikian Marty.

Bom di Kedubes RI di Paris meledak pukul 05.45 waktu setempat atau 11.45 WIB. Bom meledak di luar gedung kedutaan. Tidak ada korban dalam ledakan tersebut namun kaca gedung kedubes pecah berantakan. Kepolisian Perancis belum bisa memastikan keterkaitan bom dengan peristiwa penembakan di sebuah sekolah yahudi di Toulouse, Senin lalu, yang menewaskan empat orang tewas, tiga anak-anak dan seorang pendeta Yahudi. Pagi hari tadi Kepolisian Perancis melakukan penggerebekan tersangka pelaku penyerangan. Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak dan dua polisi mengalami luka.

Dilansir Harian Le Parisien, sejumlah saksi mata menyaksikan tiga pria meletakkan paket tersebut di luar gedung Kedutaan Besar di Paris. Seorang saksi kemudian mendekati paket tersebut dan mengenali itu adalah bom rakitan. Dia pun kemudian memindahkan paket bom rakitan itu menjauh sekitar 10 meter dari tempat semula, di sudut Jalan Nocolo Cortambert. Belakangan, bom meledak sekitar pukul 05.45 waktu setempat. Ledakannya merusak bangunan hingga radius 50 meter.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya