Berita

presiden sby/ist

Awas, SBY Bungkam Pers Lewat Curhatan Teraniaya

SENIN, 19 MARET 2012 | 07:44 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pertemuan SBY dengan pimpinan redaksi media massa nasional Minggu malam (18/3) di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, perlu diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa. Hal itu penting karena bisa saja pertemuan tersebut adalah bagian dari bentuk pengekangan terhadap kebebasan pers di Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Politik dan Jaringan Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Ridwan Darmawan, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 19/8)

Seperti diketahui, SBY dan Demokrat akhir-akhir ini terpojok akibat pemberitaan media yang menyorot rapuhnya partai Demokrat serta visinya yang anti korupsi tetapi faktanya tidak. Juga karena Presiden SBY lamban dalam mengambil keputusan-keputusan penting bangsa ini, terutama terkait dengan urusan-urusan kerakyatan.


"Pertemuan itu saya kira bentuk penggiringan kepada pers untuk bersepakat dengan Pemerintah terkait beberapa kebijakan-kebijakan yang akan diambil SBY, salah satunya kebijakan kenaikan BBM. Saya kira perlu diwaspadai juga bahwa pertemuan itu jangan sampai menjadi cara baru kekuasaan dalam mengekang kebebasan pers di Indonesia," kata Ridwan.

Pertemuan tersebut juga bisa dimaknai sebagai jawaban atas polemik yang beredar beberapa waktu lalu bahwa Demokrat terpojok akibat keberadaan mereka yang tidak memiliki media televisi seperti halnya partai Golkar atau Nasdem. "Bisa saja dimaknai demikian," tambahnya.  

Materi yang diungkap dalam forum silaturrahmi itu, kata Ridwan lagi, tak ada yang baru. SBY tetap mengedepankan pencitraan dan selalu mengidentifikasikan dirinya korban dalam komunikasi politiknya.

"Bagi saya tidak ada yang baru dari pertemuan semalam. Lagi-lagi pencitraan, seolah-olah korban, akan ada yang menggulingkannya, dan lain-lain," tandas Ridwan yang belakangan getol menggugat keberadaan PT Freeport di PN Jakarta Selatan. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya