ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL.Untuk mengatasi kemacetan dan risiko kecelakaan di pintu perlintasan Kereta Api (KA), Pemprov DKI Jakarta menyiapkan proyek pembangunan flyover dan underpass di jalur kereta. Pemprov juga diminta untuk meningkatkan koordinasi antar instansi dengan baik.
Menurut pengamat perÂkotaan Universitas Trisakti Yayat SuÂpriatna, koordinasi antar inÂsÂtansi seperti Dinas PerhuÂbungan (DisÂhub), Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI dan PT Kereta Api InÂdonesia (KAI) sangat penÂting. SeÂlain mengatasi masalah keÂmaÂcetan, juga bisa menekan angÂka risiko kecelakaan di jalur kereta.
“Saya kira tanpa ada koordiÂnasi yang baik, pembangunan flyover dan underpass di jalur keÂÂreÂta tidak akan bisa menyeÂleÂsaiÂkan masalah kemacetan yang ada, termasuk tingkat kecelakaan,†ujar Yayat di Jakarta, kemarin.
Ia sangat mengapresiasi pemÂbangunan flyover dan underpass di jalur kereta. Dengan pemÂbaÂngunan tersebut, menurut dia, tingÂkat kemacetan dan kecelaÂkaan di jalur kereta bisa berkurang.
“Pembangunan flyover dan underpass di jalur kereta dihaÂrapkan bisa dioptimalkan dengan baik Sehingga lalulintas di jalur kereta bisa lancar terkendali,†analisa Yayat.
Pengamat perkotaan Tigor Nainggolan menambahkan, pemÂbangunan flyover dan underpass untuk mendukung sisÂtem loop liÂne (jalur lingkar) keÂreta. Namun, diÂperlukan dukungan pemerintah puÂsat untuk mewujudkan pemÂbangunan tersebut.
“Pemprov dikabarkan telah siap untuk melakukan pembeÂbasan lahan. Tanpa ada kerja saÂma dan koordinasi yang baik, program tersebut sulit diwujudÂkan,†kata Tigor.
Menurutnya, pembangunan flyover dan underpass merupakan di perlintasan KA bagian dari rencana revitalisasi kereta api di JaboÂdetabek. Namun semua itu baru akan terwujud jika ada duÂkungan dari pemerintah pusat melalui KeÂmenterian PerhubungÂan dan Kementerian BUMN yang membawahi PT KAI.
“Kalau bicara angkutan umum di Ibukota yang paling utama saat ini adalah kereta api. MakaÂnya, infrastruktur dan reÂgulasi harus disiapkan deÂngan baik agar tidak merugikan banyak pihak,†kata Tigor.
Ia berpendapat, pengembaÂngan angkutan masal berbasis kereta api merupakan solusi meÂngatasi keÂmacetan di Jakarta karena mampu mengÂangkut raÂtusan penumpang sekaligus daÂlam waktu bersaÂmaan.
Dengan menggunakan sistem loop line ini, tambah dia, akan ada lima stasiun tambahan yang akan dibangun. Stasiun terÂsebut adalah, Roxy, Matraman, ToÂmang, Kebon Pedes (Bogor dan Cilebut) dan Bandengan. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31