Berita

hasan nasby

Konsisten Pertahankan Pragmatisme, PKS Pasti Terima Tawaran Fauzi Bowo

JUMAT, 09 MARET 2012 | 10:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Keadilan Sejahtara tidak punya kader di Jakarta yang cukup kuat untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan gubernur Juli mendatang.

"Yang dideklarasikan kemarin itu bukan Bang Sani (sebagai calon gubernur). Tapi (yang dideklarasikan itu) jaringan pendukung. Jadi mereka (PKS) mengambangkan itu untuk membuka peluang (koalisi dengan yang lain)," jelas pengamat politik Hasan Nasby kepada Rakyat Merdeka Online kemarin.

Minggu lalu di gedung Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara dideklarasikan jaringan pendukung Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS. Tapi, dalam kesempatan itu, belum disebutkan apakah Bang Sani, panggilannya, akan diusung sebagai cagub atau cawagub.

Karena tidak punya calon kuat, menurut Hasan, PKS akan bergabung dengan kandidat yang memiliki peluang untuk menang, yaitu incumbent, Fauzi Bowo. Apalagi, secara finansial PKS juga akan terbantu bila berkoalisi dengan Fauzi Bowo.

"Secara finansial yang paling gemukkan Fauzi Bowo," imbuh Direktur Eksekutif Cyrus Network ini.

Dengan bergabung bersama Fauzi Bowo, PKS mengharapkan akan mendapatkan dua hal sekaligus. Yaitu, memenangkan pemilihan gubernur Jakarta dan kedua, jelas Hasan, menguasai ibukota.

"Saya yakin, persoalan antara mereka berdua (PKS-Fauzi Bowo) tinggal finishing saja itu," ungkapnya.

Pada Pilgub 2007 lalu, PKS berhadapan dengan Fauzi Bowo. Bersama Partai Demokrasi Pembaruan, PKS yang saat itu mengusung pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar bertarung dengan 20 partai, yang menjagokan Fauzi Bowo-Prijanto.

Bagi sebagian publik, bila PKS cerdas, dia bisa menggunakan berbagai kelemahan pemerintahan Fauzi Bowo saat ini sebagai bahan kampanye bertarung sendiri melawan incumbent. Karena hanya PKS yang tidak mendukung Fauzi Bowo pada 2007 lalu.

Tapi, ditanyakan masalah tersebut, Hasan Nasbi yakin PKS tidak akan berpikiran sampai sejauh itu. "PKS sendiri tidak punya track recordmempertahankan sikap seperti itu. Justru mereka terlihat sangat konsiten mempertahankan pragmatismenya," demikian Hasan. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya