Berita

anas urbaningrum/ist

Televisi Demokrat Tak akan Membuat Rakyat Lupa Kasus-kasus yang Membelit Kadernya

SENIN, 05 MARET 2012 | 09:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Semua warga negara berhak untuk mendirikan apapun, termasuk Partai Demokrat yang mengaku akan mendirikan televisi. Syaratnya, tentu harus mengikuti peraturan dan mekanisme yang ada.

Hal itu dikemukakan pengamat media David Krisna Alka kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 5/3).

Sabtu lalu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengemukakan partainya akan membuat televisi. Keinginan membuat TV itu dikemukakan Anas saat menanggapi berbagai fitnah dan tuduhan terhadap partainya yang membuat citra dan popularitas turun drastis. Karena itu, kuat dugaan, Anas ingin mengimbangi pemberitaan kasusi-kasus yang melibatkan politisi partai penguasa yang mendapat sorotan tajam dari media terutama televisi.


Namun diingatkan, bila itu yang dimaksud, Anas tidak akan berhasil. Pasalnya masyarakat, tak bisa begitu saja melupakan dari kasus-kasus yang melilit kadernya hanya karena Anas mendirikan sebuah televisi.

"Toh bikin TV itu tak seperti nyuci baju dengan mesin cuci, taro baju kotor beberapa menit kemudian bersih," kata David, peneliti Populis Institute ini, bertamsil.

Bila Anas betul-betul merealisasikan keinginannya memiliki sebuah televisi, hal ini akan semakin banyak politisi yang memiliki televisi setelah Surya Paloh dengan Metro TV-nya dan Aburizal Bakrie dengan TVOne dan ANTV-nya. Meski politisi berlomba-lomba mendirikan televisi, hal itu tidak akan membuat kualitas demokrasi di Indonesia semakin menurun walau media itu lebih banyak memberikan porsi pemberitaan kepada kepentingan sang pemilik.

"Kualitas demokrasi tak hanya ditentukan oleh media tapi lebih ditentukan oleh warga. Warga kritis sudah mampu menilai dimana letak keberpihakan masing masing media," ungkapnya.

Tapi yang jelas, keberadaan media itu akan menguntungkan parpol pemilik media. Karena lewat televisi, program-pragram partai bisa diseminasikan secara efektif. Begitu pula bila ingin membuka keburukan lawan, televisi sangat ampuh melakukannya. Tapi, diingatkan, bagi parpol tentu televisi hanya salah satu media saja untuk mendekatkannya kepada konstitutennya.

"Bagi parpol, media yang terpenting menurut saya bukan hanya main citra saja. Karena citra akan menemukan karmanya jika tidak ada keberpihkan nyata kepada rakyat. Pertarungan parpol bukan hanya di media.  Tapi kerja politik yang membumi sebagai satu jalan yang dapat ditempuh parpol untuk keluar dari labirin politik kita kini yang tingkat kepercayaan terhadap parpol rendah," demikian David. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya