Berita

ilustrasi

Wow, OJK Awasi Aset Rp 7.778 Triliun

OJK Harus Dipimpin Manusia Setengah Dewa
RABU, 29 FEBRUARI 2012 | 10:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki wewenang mengawasi aset lembaga keuangan yang nilainya sebesar Rp 7.778 triliun, setara dengan nominal Produk Domestik Bruto atau seluruh aktivitas ekonomi nasional. Aset keuangan itu berasal dari industri jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, leasing, financing, pasar modal, penjaminan, pegadaian, dana pensiun dan lainnya.

Hal itu dikatakan Presiden Direktur Nikko Securities, Harianto Solichin pada saat berbicara di  Seminar Nasional yang digelar lembaga pengkajian Sabang-Merauke Circle (SMC) dengan tema Mencari Pimpinan OJK dalam Pusaran Ekonomi-Politik, Antara Tantangan dan Harapan, di Jakarta, Selasa (28/2/) malam.

Karena itu, menurutnya, OJK harus dipimpin seseorang yang independen, berintegritas, takut kepada Allah SWT dan memiliki nasionalisme tinggi.

Menurut Harianto, OJK lahir atas perkawinan antara Kementrian Keuangan dengan Bank Indonesia. Perkawinan regulator BI dengan Kemenkeu ini diharapkan akan melahirkan "anak-anak" yang bagus yang pada akhirnya berdampak pada dunia perekonomian Indonesia. Tantangannya, kata dia, kita harus jaga the big player jangan sampai mengambil posisi yang menentukan arah perekonomian Indonesia.

"The big player yang menentukan ekonomi Amerika telah menghancurkan ekonomi negara adi daya itu. Di sini harus kita cegah," gugahnya.

Terkait independensi OJK, Presiden Direktur Nikko Securities, Harianto meragukan. "Independen OJK dari mana? Pemerintah atau legislatif? Kalau ada krisis siapa yang bertanggung jawab?" tanyanya.

Karena itu, ia mengharapkan, calon anggota dewan komisioner independen baik dari kepentingan pribadi, politis, dan pengusaha.

Senada dengan Harianto, Ketua Dewan Direktur SMC Syahganda Nainggolan juga menilai satu kasus kecil saja sulit di KPK diselesaikan. Apalagi di OJK yang mengawasi ribuan triliunan aset keuangan.

"(Makanya) OJK harus dipimpin oleh manusia setengah dewa, berbermoral dan ahlak yang mulia," ujar Syahganda.

Seminar ini juga menghadirkan pembicara Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis; Anggota Komisi XI DPR Andi Rahmat; Presiden Direktur Bank Mandiri Zulkifli Zaini; dan Direktur Riset Ekonomi dan Keuangan SMC Dr Perdana W Santosa. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya