SBY/IST
SBY/IST
RMOL. Maraknya kekerasan atau premanisme di masyarakat menunjukkan gagalnya pemerintah membangun manajemen sosial dan mensejahterakan rakyat. Namun kerusakan akibat kekerasan di masyarakat itu tidak semassif premanisme yang dilakukan elit politik. Meski demikian, rakyat tidak berharap SBY menyelesaikan masalah ini.
Demikian mengemuka pada diskusi bertema “Karakteristik Kepemimpinan yang Lembek Vs Massifnya Kerusuhan Sosial dan Premanisme,†di Jakarta, Selasa (29/2). Diskusi yang rutin diselenggarakan Rumah Perubahan 2.0 itu menghadirkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida dan Koordinator Gerakan Indoensia Bersih Adhie M Massardi.
Menurut Laode Ida, kekerasan dan premanisme yang belakangan marak terjadi menggambarkan pemerintah telah gagal memberi kesejahteraan kepada rakyat. Pemerintah juga gagal membangun budaya humanis dan santun. Kekerasan dan premanisme di tingkat bawah, pada dasarnya mencontoh apa yang dilakukan para elit di tingkat atas. Setiap hari rakyat melihat para elit politik hanya sibuk mengurus kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20