Berita

ilustrasi

Perjuangan Seorang Hakim, Mulai Ngekos hingga Jalan Kaki ke Kantor

SELASA, 28 FEBRUARI 2012 | 16:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menyandang prediket pejabat negara, tidak serta merta seorang hakim merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya. Menjadi hakim betul-betul sebuah pengabdian karena harus menanggung beban dan tanggung jawab berat dan harus bersedia ditugaskan di seluruh pelosok negeri ini.

Tapi, masyarakat tidak banyak tahu bagaimana kondisi hakim sebenarnya itu. Di samping 11 tahun tunjangan hakim dan gaji hakim tidak pernah naik, para 'wakil Tuhan' ini hidup harus siap dengan kondisi yang seadanya.

"Masyarakat tidak tahu kalau hakim harus ngekos karena tidak ada diberikan fasilitas rumah dinas, hakim harus berjalan kaki kekantor karena tidak ada kendaraan," ujar Safi, seorang hakim asal Papua, kepada Rakyat Merdeka Online lewat surat elektronik (Selasa, 28/2).

Safi menceritakan, dirinya harus pindah dengan isteri dan ketiga anaknya dari Papua ke daerah Kalimantan Barat.

"Bukan bermaksud mengeluh, tapi sebagai pejabat di atas kertas, saya harus ngutang ke bank setiap pindah untuk biaya kontrak rumah, beli perabot dan lain-lain. Jadi belum bekerja di tempat tugas yang baru kami sudah ngutang ke bank," ungkapnya miris.

Selama ini Mahkamah Agung sudah mendapatkan tunjangan kinerja atau remunerasi termasuk para hakim. Namun faktanya, remunerasi diberikan tanpa kejelasan waktu, sehingga sangat dikeluhkan oleh seluruh pegawai Mahkamah Agung khususnya hakim.

Karena itu, Safi berharap pemerintah dan Mahkamah Agung serta pemangku kepentingan lainnya mau memperhatikan kondisi mereka. "Satu orang hakim berbuat salah, semua orang ribut dan itu wajar. Tapi tidak wajar kalau pemerintah membiarkan hakim diperhatikan kesejahteraannya. Sebab di sisi lain kami dituntut menjadi orang yang dapat memberikan keadilan kepada masyarakat," pungkasnya. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya