Berita

LSM ASING

Rudy Gani: Peringatan Keras SBY Gagal Diterjemahkan 

SENIN, 27 FEBRUARI 2012 | 18:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Tim Aliansi Mahasiswa Tolak LSM Asing kecewa pada Menteri Dalam Negeri Gawaman Fauzi. Mereka menagih janji Gamawan membekukan Greenpeace dan LSM asing lain yang mengganggu dan menjelek-jelekkan Indonesia di mata dunia internasional. Tim yang dipimpin Rudy Gani itu mendatangki Kemendagri Senin siang tadi (27/2).

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Dirjen Kesbangpol A Rahman dan salah seorang Staf Ahli Kemendagri Umar Syadat itu Rudy Gani mengatakan, di mata mereka baik Kemendagri maupun Kementerian Hukum dan HAM tidak mampu menerjemahkan peringatan keras Presiden SBY mengenai aksi pihak asing yang menyerang Indonesia.

“Kami sangat menyayangkan kenapa jajaran pemerintah tidak segera menindak tegas LSM asing. Padahal berkali-kali Presiden menegur LSM asing di Indonesia agar tidak mencampuri urusan sebuah negara berdaulat. Kami yakin yang dimaksud SBY itu Greenpeace. Sebab Greenpeace paling sering berkoar-koar menjelek-jelekkan lingkungan Indonesia di dunia internasional. Ini yang kami pertanyakan,” ujar Rudy Gani.

Menurut dia, alasan untuk membekukan Greenpeace sudah cukup kuat. Selain karena menjelek-jelekkan Indonesia di luar negeri, Greenpeace terbukti menerima dana dari asing dan judi lotere tanpa sepengetahuan pemerintah. Pembekuan itu mengacu pada UU 8/1985 Bab VII Pasal 13 yang mengatur pembekuan LSM jika terbukti menerima dana asing.

“Soal dana dari asing ini mereka umumkan sendiri di situs Greenpeace. Kepala Juru Kampanye Kehutanan Greenpeace, Bustar juga mengaku menerima uang lotere di Majalah Tempo,” ujar Ketua Badko HMI Jabotabeka-Banten itu.

Di sisi lain, dalam pertemuan itu, Sekretaris Dirjen Kesbangpol A Rahman juga mengatakan bahwa dari sepak terjangnya dapat dilihat betapa Greenpeace memiliki hubungan dengan pihak-pihak asing yang ingin menjatuhkan Indonesia. Dia mengatakan, Kemendagri sependapat dengan usul untuk mengevaluasi LSM asing Greenpeace.

“Jika memang dirasa sudah mengganggu, Greenpeace dapat dibubarkan,” tegas Rahman.

Adapun Staf Ahli Kemendagri, Umar Syadat, menyampaikan pendapat senada. Menurutnya, Greenpeace terlalu mendikte. Dia juga sependapat dengan Ketua DPR Marzuki Alie dan politisi Senayan lainnya yang ingin agar LSM asing dievaluasi.

“Menteri Gamawan pun tidak setuju dengan sumbangan dana asing kepada LSM,” tambah Umar Syadat. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya