Berita

din syamsuddin/ist

PAN Jadi 'Anak Durhaka' Karena Pernah Dimanjakan Din Syamsuddin

SENIN, 27 FEBRUARI 2012 | 18:09 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Beberapa kader dan pengurus muda Muhammadiyah mempersoalkan pernyataan Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan yang menyebut partainya itu adalah anak kandung organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu.

Karena pada kenyataannya menurut mereka, seperti Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Mamun Murod Albarbasy; Wakil Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Faozan Amar; dan mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ahmad Imam M. Rais, PAN belum menunjukkan sikapnya kepada Muhammadiyah laiknya seorang anak kandung.

Kader Muhammadiyah lainnya, Abdul Rohim Ghazali, justru mempertanyakan penilaian beberapa teman sejawatnya tersebut.

"Menurut saya, kalau penilaian teman-teman tentang PAN sebagai 'anak nakal' atau 'anak durhaka' itu benar adanya. Seharusnya itu menjadi otokritik buat Muhammadiyah," ujar Sekretaris  Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah ini kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu Senin, (27/2).

"Karena dulu Muhammadiyah terlalu memanjakan PAN," sambungnya. Rohim, mencontohkan, sebelum menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin berpendapat bahwa PAN sebagai partai utama Muhammadiyah.

Peneliti The Indonesian Institute ini kemudian berteori. Dijelaskan, seorang anak yang dimanjakan, biasanya akan tumbuh menjadi 'nakal'. Makanya, agar kasus yang sama tidak kembali terjadi, Muhammadiyah seharusnya tidak lagi memanjakan partai politik tertentu. Semua partai harus diperlakukan sama.

"Ke depan saya kira, Muhammadiyah harus tetap 'on the track' menjaga independensi dari kekuatan-kekuatan politik. Berpijak pada khittah. Kalau mau mendekat, harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik. Begitu pun kalau mau menjaga jarak (harus menjaga jarak kepada semua partai)," tandas Rohim. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya