Berita

ilustrasi

Kebijakan Zalim, Buruh dan Pekerja Tolak Kenaikan Harga BBM

SENIN, 27 FEBRUARI 2012 | 13:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak ditolak oleh kelompok buruh dan pekerja. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Andi Gani Nena Wea meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kami menolak rencana pemerintah menaikkan BBM, karena hal itu akan berdampak pada kehidupan para pekerja," katanya di Jakarta, hari ini (Senin, 27/2).

Menurutnya, saat ini pekerja memiliki upah yang sangat minim untuk memenuhi kebutuhannya.

"Naiknya BBM merupakan kezaliman, karena kebijakan itu secara otomatis akan meningkatkan biaya hidup pekerja," ujarnya.

Andi memprediksi kebijakan pemerintah itu akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja di beberapa perusahaan.

"Saat ini pekerja hanya memiliki upah yang jauh dari layak, karena perusahaan hanya mampu memberikan sesuai dengan UMP/ UMR. Bukannya tidak mungkin PHK akan bermunculan menyusul kenaikan BBM," jelasnya.

Dia menilai, kebijakan pemerintah yang menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) bukan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) saja sudah dianggap zalim oleh pekerja. Apa lagi menaikkan BBM di tengah kondisi pekerja yang morat marit dengan upah kerjanya.

"Kezaliman pemerintah tidak bisa dibiarkan, karena selama ini pekerja selalu diinjak pengusaha dan pemerintah," katan Andi.

Andi mengungkapkan rencananya kelompok buruh seperti KSPSI, KSPI dan SBSI akan melakukan pertemuan untuk membicarakan rencana kebijakan pemerintah menaikkan BBM tersebut.

"Kebijakan pemerintah sudah tidak pro pekerja bahkan rakyat. Maka harus kita lawan," tegasnya. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya