Berita

megawati soekarnoputri/ist

Saat Jadi Presiden, Megawati juga Naikkan Harga BBM!

JUMAT, 24 FEBRUARI 2012 | 10:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kebijakan pemerintah saat ini untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) memang tak bisa dihindarkan. Bahkan, pemerintahan sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

"Setiap rezim memang melakukan itu. Rezim Soeharto, rezim Megawati, dan rezim SBY. Pada periode pertama, (SBY) kan dua kali itu (naik harga BBM)," ungkap pengamat ekonomi-politik Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 24/2).

Pemerintah terpaksa menaikkkan harga BBM untuk menutupi difisit anggaran. Harus diingat, saat ini Indonesia bukan lagi negara pengekspor BBM. Karenanya, Indonesia sangat tergantung dengan harga minyak internasional, yang saat ini mencapai 120 dolar per barel. Sementara asumsi pemerintah di APBN 2012 harga minyak 90 dolar per barel.

"Masyarakat Indonsia harus berubah pola pikir bahwa kita bukan lagi sebagai eksportir BBM tapi kita sudah net importir. Jadi memang wajar kalau kita berpikir harga BBM itu dibebankan kepada masyarakat penggunanya," imbuh Syahganda.

"Seperti saat ini orang-orang kaya yang semakin banyak. Dia nggak boleh membeli harga BBM, yang kata negara, disubsidi. Kalau bisa ya membeli BBM yang tidak terlalu banyak disubsidi," sambungnya.

"Jadi kalau dinaikkan 500 perak, tidak masalah menurut saya. Daripada kita disurut pindah ke pertamax. Karena kalau ke pertamax sistemnya tidak siap. Bisa kacau balau (kalau disuruh pindah). Supaya tidak kacau balau, ya memang opsinya harus dinaikkan," demikian Syahganda.

Tapi harus dipastikan, sambung Syahganda, harga BBM untuk angkutan umum, tetap dipertahankan murah seperti sekarang ini. "(Dan) yang paling penting kenaikan itu jangan bersamaan dengan kenaikan tarif dasar listrik. Karena itu akan langsung menghanucrkan perekonomian. Karena double kenaikannya (BBM dan TDL),"[zul]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya