presiden sby
presiden sby
Koordinator Tim Lima, Rudy Gani, juga meminta agar SBY tidak ragu menunjuk hidung LSM asing yang selalu menjelek-jelekkan nama Indonesia di panggung internasional.
“Padahal sudah jelas, LSM asing yang rajin berkoar-koar itu adalah Greenpeace. Saya berharap, sudah saatnya Presiden mengevaluasi keberadaan Greenpeace di Indonesia,†ujar Rudy dalam rilis yang diterima redaksi Kamis siang (16/2).
Rudy menyoroti laporan keuangan Greenpeace yang menurutnya janggal. Selama ini, Greenpeace mengklaim memiliki 30 ribu donatur, dan setiap donatur menyumbang Rp 75 ribu per bulan. Itu artinya, Greenpeace menerima sumbangan sebesar Rp 2,250 miliar per bulan atau senilai Rp 27 miliar per tahun.
“Anehnya, dalam laporan keuangan 2009 dan 2010 yang dimuat di Kompas dan Republika akhir tahun lalu (Kamis, 25/10/2011), Greenpeace menyebutkan menerima donasi hanya Rp 6,5 miliar pada 2009, dan Rp 10,2 miliar pada 2010. Sisanya ke mana?†ujar Rudy.
Masih dalam laporan keuangan yang sama, menurut Rudy, Greepeace Indonesia juga tercatat mengantongi dana sumbangan dari Greenpeace S.E.A Foundation sebesar Rp 1,2 miliar di tahun 2009 dan Rp 1,7 miliar di tahun 2010. Greenpeace, lanjut Rudy, juga tercatat menerima dana bantuan asing dan dana judi Postcode Lottery dari Belanda seperti yang dimuat dalam website resmi organisasi itu.
Sambung Rudy, dana juga mengucur dari kantor pusat Greenpeace di Belanda senilai 620 ribu poundsterling atau senilai Rp 8,7 miliar untuk Greenpeace cabang Indonesia.
“Pada halaman 19-20 disebutkan, salah satu proyek kampanye internasional Greenpeace adalah kampanye melawan Indonesia dan perusahaan perusahaan di Indonesia,†katanya.
Khusus untuk dana judi, lanjut Rudy, LSM Greenpeace secara tegas sudah menyatakan menerima dana dari lotere atau judi.
“Seperti pengakuannya di Majalah Tempo, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar sudah mengakui menerima dana haram itu,†papar Rudy.
Karenanya, jika tidak diaudit pemerintah, perilaku Greenpeace yang kerap dituduh membawa kepentingan asing dapat leluasa mengobok-obok kewibawaan Indonesia dengan dana besar yang dikantonginya. “Kita tentu saja tidak ingin itu terjadi. Sebagai elemen bangsa, kami siap mengawal kedaulatan NKRI,†tukas dia.
Di hadapan 128 Duta Besar negara sahabat di Gedung Pancasila Rabu kemarin (15/2), SBY mengatakan dirinya mendengar aksi boikot melawan atau melarang produk sawit Indonesia.
“Terus terang kalau ada aksi itu menurut saya kurang fair. Karena kita hidup dalam percaturan global juga harus fair satu sama lain," ujar SBY.
Menurut Rudy, pernyataan SBY ini juga merupakan peringatan keras yang dialamatkan kepada LSM asing yang melakukan kampanye hitam untuk memojokkan Indonesia. [dem]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20