Berita

presiden sby/ist

Geruduc: SBY Semakin Ketakutan dan Kalap!

KAMIS, 16 FEBRUARI 2012 | 15:50 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kian ketakutan menghadapi gerakan mahasiswa dan rakyat yang menginginkan perubahan sekarang juga. Penyerbuan dan pendudukan kampus-kampus sebelum aksi dimulai oleh tentara dan polisi menunjukkan SBY telah menempuh cara-cara fasis dan otoriter untuk menumpas aksi demonstran.

"SBY makin ketakutan dan kalap. Dia memerintahkan aparat keamanan untuk menumpas demonstran sebelum aksi dimulai. Padahal biasanya, aparat keamanan hanya mengamankan lokasi aksi. Ini jelas cara-cara fasis dan otoriter," ujar Indro Tjahjono, Tim Pengarah Gerakan Rakyat untuk Duduki Cikeas (Geruduc) kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 16/2).

Kemarin (Rabu, 15/2), massa aksi Geruduc bermaksud menyampaikan aspirasi di depan kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas, Bogor. Massa demonstran terdiri atas tiga kelompok akan mendatangi Cikeas dari tiga arah. Kelompok pertama dari Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat akan melintasi Jalan Tol Jagorawi. Kelompok kedua berangkat dari Unisma Bekasi dan akan melintasi Jalan Narogong menuju Cikeas. Sedangkan Kelompok ketiga berangkat dari Universitas Pakuan, Bogor, dan akan melintasi Jalan Gunung Putri-Cileungsi.


Indro mengatakan, tiga kelompok tersebut berencana berangkat bersamaan dari lokasi masing-masing pada pukul 10.00 WIB. Namun rencana itu tidak bisa direalisasikan karena aparat keamanan yang terdiri atas polisi dan tentara bertindak fasis. Bahkan di Tugu Proklamasi, polisi merampas poster, spanduk, dan bendera aksi.

"Sejak malam hari polisi sudah menyisir Universitas Pakuan, Bogor. Mereka bertanya dengan nada teror dan ancaman kepada setiap mahasiswa yang ditemui tentang rencana aksi keesokan harinya. Bahkan seorang mahasiswa yang mengendarai sepeda motor ditabrak dari samping oleh pengendara lain yang berboncengan. Akibatnya kaki mahasiswa itu patah dan motornya rusak. Ini cara-cara fasis," Indro geram.

Mantan aktivis 77/78 ini menjelaskan, kemarin aparat keamanan juga menyerbu Universitas Nasional. Hal ini mereka lakukan karena sebagian massa aksi yang dari Bogor sempat beristirahat di kampus Unas setelah mereka gagal mendatangi Cikeas karena dihadang aparat. Di kampus Unas aparat kembali melakukan teror dengan menginterogasi dan menakut-nakuti mahasiswa.

Di sekitar Gunung Putri, Polisi dan tentara juga merazia semua bus dan angkutan kota (Angkot). Mereka memeriksa setiap penumpang, kalau-kalau ada massa aksi yang akan menuju Cikeas. “Semua tindakan itu jelas-jelas cara fasis dan otoriter. SBY kalap dan ketakutan. Rezim SBY yang sudah diberi gelar oleh tokoh-tokoh lintas agama sebagai pembohong, memang harus segera diakhiri sekarang juga,” tukas Indro lagi.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya