Berita

ilustrasi/ist

Setelah Menyebar SMS Pemakzulan SBY, Kyai Dawam Disatroni Dandim dan Kapolsek

SENIN, 13 FEBRUARI 2012 | 20:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pembungkaman suara rakyat gaya rezim Orba ditiru oleh rezim SBY. Tentara dan Polisi dikerahkan untuk membungkam kritisisme rakyat.

Yang dialami KH Dawam Saleh adalah salah satu contohnya. Tak lama setelah menyebar SMS berisi seruan memakzulkan SBY pertengahan Desember lalu yang dikirimkannya kepada para politisi, Kyai Dawam, begitu disapa, langsung didatangi aparat dari Dandim dan Polsek tempatnya tinggal.

"Ada dua orang dari Dandim dan tiga dari Polsek. Kapolseknya juga ikut langsung," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Lamongan, Jawa Timur itu kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 13/2).


Kyai Dawam tak tahu siapa yang menyuruh mereka mendatangi kediamannya. Tapi saat mereka tiba, mereka mengkonfirmasi apakah betul dirinya yang menyebarkan SMS tersebut dan menjadi pemberitaan di media online nasional.

"Kata mereka di Polda (Jawa Timur) menjadi pembicaraan hangat. Lalu diminta untuk mewaspadai takut-takut nanti ada sesuatunya. Tapi setelah saya terangkan secara keseluruhan mengapa menulis itu, mereka memahami. Hati nurani mereka bisa memahami," terang dia.

Pada pertengahan Desembar lalu, Kyai Dawam menyebarkan seruan pemakzulan terhadap Presiden SBY lewat pesan singkat. Bunyi SMS-nya: "Pemakzulan SBY adalah wajib. Siapa menunda sampai th 2014 adalah berdosa, jangan sia2kan satu  nyawa Sondang. Sampaikan ini kpd siapa saja. Wass. KH. Dawam Saleh, Pengasuh Ponpes al-Ishlah, Lamongan."

Kyai Dawam menyebarkan SMS tersebut ke sejumlah tokoh nasional dan anggota DPR yang ia kenal. Antara lain kepada Hidayat Nurwahid dari PKS, Viva Yoga Muladi dari PAN, Zainun Ahmadi dari PDI Perjuangan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan juga Prof. Muhammad, yang berdomisili di Jogjakarta. Kyai Dawam punya alasan menyebarkan pesan singkat seruan pemakzulan Presiden SBY ke sejumlah tokoh nasional itu. Menurut dia, SBY sudah tidak bisa melaksanakan amanat rakyat.

Selain didatangi aparat, Kyai Dawam mengaku ada juga yang mendukungnya. Dukungan diantaranya disampaikan kyai-kyai yang dulu menimba ilmu di pesantren Gontor, tempat Kyai Dawam juga dulu menimba ilmu.

"Kemarin ada pertemun Kyai alumni Gontor di NTB. Mereka sudah membaca tentang berita itu. Sekitar 100 kyai mengatakan punya pikiran yang sama cuma tidak bersuara saja," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya