Berita

KABAR DUKA

Sahabat Indonesia dari Rusia Meninggal Dunia

RABU, 08 FEBRUARI 2012 | 18:34 WIB | LAPORAN: SVET ZAKHAROV

Sahabat Indonesia yang setia. Itu gelar yang diberikan orang-orang yang mengenal Prof. Dr. Vladilen Tsygnov. Sejarawan dan penstudi Indonesia dari Rusia itu meninggal dunia di Moskow, hari Senin lalu (7/2) dalam usia 78 akibat pendarahan di otak.

Tsygnov memimpin Bagian Penerangan Kedutaan Besar Uni Soviet (Bapus) di era 1970an yang saat itu berada di di Jalan Waringin, Jakarta. Selama di Jakarta, kebanyakan waktunya digunakan untuk mempelajari kronik sejarah perjuangan Indonesia.

Selain itu, ia juga mendedikasikan waktunya pada Lembaga Persahabatan dan Kerjasama Rusia-Indonesia. Di lembaga itu ia pernah menjadi wakil presiden. Pada HUT ke-65 Republik Indonesia, tahun 2010 lalu, bersama sejumlah peneliti dan pencinta Indonesia, Tsygnov mendapatkan bintang kehormatan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow. Tsygnov dan teman-temannya dianggap memainkan pranan penting dalam mendekatkan hubungan kedua negara, di masa lalu juga masa kini.

Dr. Tsyganov mengajar sejarah Indonesia di Institut Negeri-negeri Asia dan Afrika (ISAA) yang berada di bawah Universitas Moskow sejak tahun 1965, sampai, boleh dikatakan, detik terakhir hidupnya. Saat sakit di bulan Januari lalu ia masih menyempatkan diri mendatangi tempat kerjanya. Dr. Tsyganov juga telah dianugerahi gelar Profesor Berjasa Universitas Negara Moskow pada tahun 2010.

Selain ratusan artikel, Tsyganov juga mengarang sejumlah karya fundamental mengenai sejarah Indonesia yang ditulisnya dalam dua jilid. Sebuah buku mengenai partai-partai nasional revolusioner di Indonesia pun pernah ditulisnya. Bersama Prof. Tyurin, ia sempat menulis buku sejarah Malaysia.

Vladilen Tsyganov adalah alumni Institut Ketimuran yang berada di bawah Universitas Moskow. Ia merupakan salah seorang murid sejarawan kaliber dunia yang juga pendiri sekolah penelitian ilmiah tentang Indonesia dan Pilipina, Prof. Dr. Alexander Guber yang hidup antara 1902 hingga 1971. Prof. Tsyganov menjadi salah seorang pengarang dan penyusun sebuah buku mengenai kehidupan dan kegiatan Prof. Guber.

Dr. Tsyganov menghargai amat tinggi proklamator dan pemimpin tersohor Republik Indonesia yang juga salah seorang pendiri Gerakan Non-Blok, Bung Karno . Ia pernah menulis sebuah artikel ilmiah berjudul “Sukarno, Pencipta dan Romantikus Ideologi Kesatuan” dalam buku besar “Bung Karno Politikus dan Personaliti” yang diterbitkan di Moskow. Sebagai tanda kehormatan terhadap pendiri Indonesia, Dr. Tsyganov selalu memakai lencana logam keperak-perakan kecil berwajah Bung Karno di kelamat jasnya.

Rekan-rekan Dr. Tsyganov mencatat jasa besarnya dalam mendidik banyak kader ahli dan aspiran jurusan Indonesia dan Malaysia di Institut Negeri-Negeri Asia dan Afrika Universitas Negara Moskow.

Prof. Tsyganov telah pergi. Tetapi rasa cintanya akan Indonesia diwariskan kepada seorang anak laki-lakinya, Mikhail Tsyganov, yang pernah cukup lama mewakili Kantor Berita RIA-Novosti di Jakarta. [guh]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya