Berita

ilustrasi

Pengamat Intelijen: Ada LSM Asing di Balik Boikot Produk CPO Indonesia

SENIN, 06 FEBRUARI 2012 | 15:21 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Akhir Januari tahun ini pemerintah Amerika Serikat memboikot produk sawit Indonesia. Menurut pengamat intelijen Wawan Purwanto, alasan yang digunakan AS yakni karena crude palm oil Indonesia tidak ramah lingkungan, terlalu mengada-ada dan dipaksakan.

Menurut Wawan, boikot itu memperlihatkan keinginan kuat AS melumpuhkan ekonomi Indonesia. Di samping itu, dia juga mengendus keterlibatan jaringan LSM internasional di balik boikot ini.

“Penolakan produk CPO Indonesia sangat erat dengan persaingan global. Indonesia sebagai negara dunia ketiga memang sering dikalahkan lewat isu lingkungan. Tentu ada juga hubungannya dengan kampanye Greenpeace selama ini. Sebab, Greenpeace akan bergerak kalau ada maksudnya. Itu gerakan sistematis,” ujar Wawan di Jakarta, Senin siang (6/2).

Dia mengatakan, kehadiran Greenpeace di Indonesia adalah wujud dari model penjajahan baru. Penjajahan seperti ini tidak lagi menggunakan kekuatan militer. Sasaran utamanya pun berbeda dengan penjajahan konvensional, yakni sektor perekonomian.

Dia membandingkan boikot produk CPO Indonesia itu dengan impor pesawat Boeing buatan AS.

“Bahkan Presiden Obama bahkan langsung menyaksikan kerjasama itu," ujarnya lagi.

"Tetapi mengapa produk kita malah ditolak? Dari sini sebenarnya sudah jelas apa maksud mereka,” tanya Wawan sambil menambahkan pentingnya pemerintah melakukan lobi ekstra keras untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kemudian diikuti dengan lobi formal. Kita tahu hubungan antara SBY dan Obama kan cukup dekat. Ini yang perlu dicermati,” demikian Wawan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya