Berita

ilustrasi, Kursi Mewah Banggar

On The Spot

Angkut Kursi Mewah Banggar Cuma Diongkosi Rp 150 Ribu

Diangkut Lima Truk, Dibawa Ke Daerah Parung
SABTU, 04 FEBRUARI 2012 | 10:15 WIB

RMOL. Satu jam menjelang tengah malam, lima truk boks melaju pelan di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).

Kelima truk dari berbagai jenis itu kemudian berhenti di halaman parkir di depan gedung Sek­re­tariat Jenderal (Setjen) DPR. Ken­daraan-kendaraan besar itu lalu diparkir berjejer. “Kami mau ngangkut barang Mas,” kata Andi, salah satu sopir truk saat turun ruang kemudi.

Andi mengaku baru diberitahu untuk mengangkut barang pada pukul 20.30 WIB. Ia diperin­tahkan agar datang ke DPR pada pukul 22.30 WIB.

Pria yang tinggal di Tangerang ini semula malas menjalani ka­rena dilakukan pada tengah ma­lam. “Sebetulnya tadi ingin nggak diambil, tapi mau gimana lagi butuh duit. Ya akhirnya di­terima juga,” katanya. Andi diberi uang jalan Rp 150 ribu.

Ia tiba di DPR tepat waktu. “Saya sudah sampai di DPR jam setengah 11. Setelah itu berhenti di depan gerbang sambil me­nunggu mobil lain. Jam 11 baru masuk ke dalam,” kata Andi.

Truk-truk pengangkut itu berasal dari perusahaan ekspedisi berbeda. Yakni, PT Wirasaputra Abadi Xpress, Cargo Logistics and Distribution, Karindo Eks­pres,  dan Dekorindo Ekspres.

Kedatangan truk-truk itu ke DPR untuk mengangkut 174 kursi baru ruang Badan Anggaran (Banggar). Kursi yang harganya Rp 24 juta per buah ini telah memicu kontroversi. Sebab har­ga­nya kelewat mahal.

Sebelum sampai di DPR, Andi tak tahu barang apa yang akan diangkut. “Saya tahunya baru di sini kalau yang diangkut itu kursi,” katanya.

Renovasi ruang Banggar me­nuai hujan kritik. Sebab meng­habiskan dana lebih dari Rp 20 miliar. Berbagai furniture dan perangkat elektronik di ruangan ini berasal dari luar negeri. Termasuk kursi merek Vitra yang harganya Rp 24 juta per buah. Kursi ini buatan Jerman.

Setelah DPR ramai dihujat gara-gara renovasi ruang Bang­gar, Badan Kehormatan (BK) akhirnya turun tangga. BK me­minta agar barang-barang mewah di ruang Banggar diganti. Kursi impor diganti kursi buatan dalam negeri. Penggantian ini untuk menekan biaya.

Menurut Ketua BK, M Pra­kosa, pihaknya memberi deadline kepada Setjen agar mengganti kur­si ruang Banggar paling lambat Kamis.

Menjelang dini hari, kursi-kur­si mewah itu diangkut. Pe­ngang­kutan dilakukan malam hari lan­taran, truk-truk besar baru boleh melintas di jalan-jalan protokol setelah pukul 22.00 WIB.

 Setelah truk pengangkut tiba, dua puluh orang sigap menuju ruang Banggar yang berada di lantai dua gedung Nusantara II. Mereka memilih lewat jalan be­lakang agar lebih dekat ke truk pengangkut.

Pekerja yang semuanya masih muda ini silih berganti membawa kursi di atas kepala mereka. Semua kursi yang diangkut masih terbungkus plastik.

Para awak media yang ingin meliput pengangkutan kursi tak diperbolehkan masuk ke ruangan Banggar. Ruangan ini dijaga petugas Pamdal dan dikunci.

Wartawan hanya hanya diper­bolehkan meliput dan me­ngam­bil gambar di pintu belakang ruang banggar Beberapa Pamdal ter­lihat mengeluarkan kursi dari da­lam ruangan. Sedangkan lain­nya menata kursi di luar ruangan agar mudah dibawa oleh tukang angkut.

Sebelum dimasukan ke dalam boks truk, lima pekerja sibuk me­numpuk dua kursi menjadi satu dengan isolasi. Tujuanya agar ba­nyak memakan tempat di dalam boks.

Menurut Andi, setiap truk bisa mengangkut 30 sampai 40 kursi. Kursi-kursi itu akan dibawa ke se­buah gudang Jalan Raya Pa­rung, Tepatnya ke Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Wakil Ketua Badan Kehor­ma­tan DPR, Siswono Yudohusodo, mengatakan, kursi-kursi dari Jerman itu akan diganti dengan bua­tan lokal kualitas baik. Har­ganya berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta.

Layar TV Raksasa Dan Karpet Tidak Dilucuti

Beberapa barang mewah di ruang Banggar DPR dilucuti. Setelah kursi-kursi yang ber­nilai Rp 4,2 miliar, lampu, sound system, dan kaca balkon bakal diganti. Sementara lu­ki­san penghias ruangan yang ber­harga ratusan juta ditiadakan.

Lampu yang dipasang di ruang Banggar merupakan bua­tan Belanda. Untuk sound sys­tem-nya sudah tanpa kabel alias wireless. Pengadaan ba­rang-barang ini menelan biaya Rp 1,9 miliar.

Wakil Ketua Badan Kehor­matan (BK) DPR Siswono Yu­do Husodo mendapat infor­masi dari pelaksana proyek re­novasi ruang Banggar bahwa peng­gantian barang-barang itu bisa mengurangi biaya sampai Rp 5 miliar.

Sebenarnya, sambung Sis­wono, BK juga mere­ko­men­dasikan penggantian karpet dan pengurangan video wall. Karpet yang menutupi lantai ruang Banggar diimpor dari Amerika. Harganya Rp 980 juta. Se­dang­kan televisi LED yang dipasang sehingga membentuk layar rak­sasa merupakan buatan Korea.

Ada tiga layar raksasa di da­lam ruangan. Diminta diku­rangi menjadi dua saja. “Karpet kata­nya kalau dibongkar akan rusak karena sudah dilem. Ka­lau vi­deo wall itu tidak bisa di­kurangi karena ruangan ben­tuknya segi tiga sehingga butuh tiga video wall. Kalau bentuk ruangan diubah butuh biaya lagi,” kata Siswono.

Siswono mengatakan, tidak ada denda dari supplier akibat penukaran barang-barang itu. Pihak Setjen akan mem­bi­ca­ra­kan dengan Badan Penga­was Keuangan dan Pem­ba­ngu­nan (BPKP) mengenai me­kanisme pengembalian uang ke negara dari peng­gan­tian ba­rang-barang itu.

Kepala Bagian Humas Setjen DPR Jaka Winarko mengatakan akan menjalankan rekomendasi Badan Kehormatan (BK) untuk mengganti beberapa barang di ruang Banggar.

Menurut dia, PT Pemba­ngu­nan Perumahan (PP) selaku kon­traktor bersedia mengganti barang-barang impor dengan buatan dalam negeri.  “Berikut­nya ada di pihak PP. PP bersedia mengganti sesuai rekomendasi BK,” katanya.

KPK Tetap Selidiki Dugaan Korupsi

Barang Mewah Banggar Bakal Diganti

Renovasi ruang Badan Ang­garan (Banggar) DPR yang menghabiskan lebih dari Rp 20 miliar telah memicu kritik dari berbagai kalangan.

Belakangan, berbagai barang mewah yang mengisi ruang itu bakal disingkirkan. Diganti de­ngan barang buatan lokal. De­ngan begitu, biaya renovasi bisa ditekan.

Langkah ini diduga tak sema­ta untuk penghematan, tapi juga diduga sebagai untuk meredam persoalan agar tak diselesaikan di ranah hukum.

Walaupun begitu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap akan mengusut proyek ini. akan mengendus aroma korupsi dalam renovasi ruangan Banggar.

Kepala Humas KPK Johan Budi SP, mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada sejumlah pihak untuk dimintai informasi terkait reno­vasi ruang Banggar.

“Itu yang saya dengar dari para pimpinan,” katanya. Kare­na itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa per­ma­sa­lahan tersebut akan melebar.

Lebih lanjut Johan mengata­kan, tidak menutup kemung­kinan juga bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Ba­dan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk dilakukan audit ter­hadap proyek yang menelan biaya Rp 20 miliar itu. “Yang pasti laporannya sudah masuk di KPK,” ujarnya.

Mengenai kapan waktunya, Johan hanya mengatakan sege­ra. Ia menegaskan KPK sangat serius mengusut proyek ter­se­but. Sebab laporan mengenai pro­yek renovasi ruangan Bang­gar sudah masuk.

Kata Johan, laporan yang di­berikan sejumlah pihak ter­ma­suk anggota DPR itu sudah di­lakukan penelaahan. Ke­sim­pu­lannya perlu dilakukan audit terhadap proyek tersebut.

Lantaran kewenangan untuk mengaudit itu ada di tangan BPK, KPK akan bekerja sama dengan lembaga yang dipimpin Hadi Purnomo itu.

Menurut pengusutan proyek ini bisa dilakukan dengan ber­bagai cara. Seperti turun diam-diam ke lapangan, atau bekerja sama dengan BPK. “Itu penelu­suran yang akan kami lakukan,” ujarnya. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya