Berita

KARTINI/IST

SEJARAH BANGSA

Peran Budi Utomo dan Kartini Dipertanyakan

SENIN, 30 JANUARI 2012 | 19:28 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sejak Indonesia merdeka 66 tahun yang lalu, pemuda sangat berperan penting dalam menjalankan nilai-nilai demokrasi. Sayangnya, pemuda saat ini hampir kehilangan arah yang jelas menuju demokrasi seperti yang dicita-citakan founding father.

Karena itu menurut Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, kebangkitan pemuda harus dimulai dengan dekontruksi sejarah. Tokoh-tokoh bangsa seperti HOS Tjokroaminoto, Tan Malaka, Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Natsir, Wahid Hasyim, dalam sejarah harus menggantikan figur-figur lama seperti RA Kartini.

Hal itu dikatakan Syahganda dalam diskusi Kebangsaan Kaum Muda: Peran Kaum Muda dalam Menjaga Nilai-nilai Demokrasi dan Konstitusi yang diselenggarakan Central Gerakan Mahasisa (CGM) di Gallery Kafe, Jakarta Pusat, Senin (30/1).


"Kita harus kembali pada sejarah Indonesia merdeka sebelum pemuda itu menjaga nilai-nilai demokrasi itu. Kita harus memahami transformasi sosial. Kita harus kritis, supaya kita menemukan ruh bangsa ini, apakah Indonesia ini sudah ada atau belum? Atau Indonesia ini hanya perpanjangan Hindia Belanda. Karena kenyataanya struktur dan sistem masih sama dengan penjajah," ujar Syahganda.

Namun permasalahanya, menurut Syahganda, ketika harus berkaca pada sejarah Indonesia, ada 'pembelokan' sejarah yang harus dikaji secara mendalam. Karena itulah menurutnya pemuda harus memahami betul sejarah bangsa Indonesia secara utuh.

"Bangsa ini awalnya, ideologinya islamisme-sosialisme (Pancasila). Budi Utomo yang diusung (sebagai sarana perjuangan) justru tidak melakukan perlawanan. Yang melakukan perlawanan justru Serikat Islam, Tjokroaminoto. Mana perlawanan Budi Utomo? Kalau kita berusaha mendekonstruksikan sejarah akan memahami jati diri bangsa ini. Kita itu bingung kalau peringatan 20 Mei, karena rohnya tidak jelas," tandas mantan aktivis Institut Teknologi Bandung ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya