Berita

sby/ist

SBY Diyakini Tak Akan Bertindak, Masa Depan Anas di Tangan KPK

RABU, 25 JANUARI 2012 | 20:50 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sebagai Ketua Umum, Anas Urbaningrum memiliki peran dan posisi yang sangat strategis di Partai Demokrat. Tak hanya itu, Anas juga menjadi simbol partai penguasa yang didirikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Karena itu Partai Demokrat akan besar kalau Anas juga besar. Sebaliknya, kalau Anas kecil, Partai Demokrat juga akan kecil," ungkap pengamat politik Saleh P. Daulay dalam diskusi "Menimbang Nasib Anas" di Metro TV beberapa wakti lalu (Rabu, 25/1).

Masa depan Anas Urbaningrum di Demokrat saat ini menjadi bahan pembicaraan setelah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat mengadakan pertemuan di kediaman Presiden SBY di Cikeas kemarin malam. Meski tidak ada keterangan resmi dari petinggi partai tersebut, tapi berkembang wacana posisi Anas saat ini terancam.


Terlebih, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku pihaknya terganggu dengan pemberitaan dugaan keterlibatan Anas Urbaningrum dalam kasus suap wisma atlet SEA Games di Palembang. Meski, bagaimana posisi Anas, Syarief menyerahkannya ke SBY.

Hal serupa dipertajam anggota dewan pembina lainnya, Ahmad Mubarok, yang mengatakan bahwa masih ada kandidat pada kongres Demokrat yang tidak puas atas kekalahannya sehingga terus mencari momentum untuk menjungkalkan Anas.

Bagi Saleh, bila dihadapkan pada pilihan apakah menyelamatkan Anas  atau Demokrat, yang paling tepat dan realistis bagi kader partai berlambang bintang mercy itu adalah menyelamatkan institusi daripada mempertahankan pribadi.

"Pasti kader Demokrat melepaskan Anas," tekan dosen di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Tapi yang pasti, tambah Saleh, hanya SBY yang berhak menentukan nasib Anas saat ini, apakah tetap dipertahankan di tengah sorotan publik atau melepaskannya sementara hingga pemberitaan negatif tentang dirinya berakhir. Dan Saleh yakin SBY tidak akan mengambil tindakan. Bila SBY tetap mempertahankan Anas, maka polemik dan friksi di internal partai akan mengemuka sampai ada keputusan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kalau SBY tidak melakukan tindakan (terhadap Anas), maka tunggu proses hukum. Kalau akhirnya jadi tersangka, pasti (Anas) akan dilepas. Tidak mungkin dipertahankan lagi," tandasnya. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya