ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan tak setuju penggunaan Beha sebagai perangkat dalam berunjuk rasa.
"Penggunaan Beha dan pakaian dalam perempuan lainnya sebagai perangkat aksi merupakan bentuk pelecehan dan merendahkan martabat perempuan," kata Ketua Badan Pelaksana LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie dalam keterangan resminya kepada redaksi (Selasa, 24/1).
Sudah berkali-kali masyarakat menggunakan Beha atau pakaian dalam perempuan lainnya sebagai simbol ketidakmampuan pejabat publik dalam memenuhi tuntutannya. Hari ini misalnya, warga Tanah Merah, Jakarta melakukan aksi dengan menggunakan Beha sebagai perangkat aksinya di Gedung Kementerian Dalam Negeri.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30