Berita

Mengapa Terjadi Gempa 7,6 SR di Aceh?

RABU, 11 JANUARI 2012 | 19:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Gempa berkekuatan 7.6 skala richter mengguncang Aceh pukul 01.36 WIB dini hari tadi. Titik gempa berada di kedalaman 10 kilometer di 2.32° LU 92.82° BT.

Berikut penjelasan rinci mengenai gempa tersebut seperti disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR. Sutopo Purwo Nugroho.

Gempa terjadi di bagian lempeng samudera, yaitu pada lempeng Australia, sebelum lempeng tersebut menghunjam lempeng Benua Eurasia (Sumatera) dekat dengan outer-rise. Gempa tidak terjadi pada zona pertemuan lempeng sebagaimana kebanyakan gempa terjadi di Sumatera. Mekanisme gempa semalam yaitu sesar geser, tidak berpotensi tsunami dan jarak dari zona pertemuan lempeng yaitu sekitar 100 kilometer.


Gempa terjadi karena ketika lempeng samudera berusaha masuk ke bawah lempeng benua, terdapat aktivitas postseismik yang arahnya berlawanan. Sehingga terdapat akumulasi regangan di dekat palung laut. Akumulasi ini menghasilkan gempa sesar geser lalu.

Gempa akan diikuti beberapa gempa susulan dengan magnitude kecil
dan sedikit sekali kemungkinannya untuk diikuti gempa besar. Beberapa gempa jenis ini pernah terjadi di wilayah yang dekat dengan gempa tadi pagi, dengan mekanisme yang juga mirip.

Guncangan gempa sendiri terasa dalam skala MMI (Mercalli Modify Intensity) III-IV Banda Aceh, II-III Simelue, I-II Medan, I-II Mendailing Natal. MMI IV untuk menunjuk getaran dirasakan di dalam maupun luar rumah, jendela dan pintu serta benda diam bisa bergetar. Adapun MMI V getaran dirasakan lebih keras, benda-benda yang bergantungan jatuh dan kaca jendela pecah.

Meulaboh merasakan getaran cukup kuat, tetapi tidak ada laporan kerusakan atau korban yang terjadi. Sementara Banda Aceh tenang.

Dalam catatan BNPB, kata DR. Sutopo, hingga saat ini belum ada korban dan kerusakan bangunan akibat gempa itu. Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD terus melakukan pendataan dampak gempa bumi tersebut. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya