Tellie Gozelie/ist
Tellie Gozelie/ist
RMOL. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) mengecam tindakan pengusaha Indonesia Dr. Tahir, bos Group Mayapada karena telah memberikan sumbangan kepada National University of Singapore (NUS) sebesar 30 juta dolar AS awal bulan ini. Sumbangan yang cukup besar itu sangatlah menyakitkan bangsa Indonesia, sebab dunia pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan negara-negara maju atau bahkan Singapura dan Malaysia.
"Pandangan saya sebagai bagian dari entitas warga tionghoa, sumbangan Tahir melanggar nilai-nilai etika kebangsaan dan nasionalisme. Dunia pendidikan tanah air masih perlu mendapat perhatian lebih dari segenap komponen bangsa mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum," ujar Dewan Penasehat Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Tellie Gozelie, dalam pesan resminya yang diterima redaksi (Kamis, 5/1).
Sangat keliru, lanjut Tellie yang juga merupakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), jika ada warga negara Indonesia yang memiliki harta berlimpah kemudian menyumbangkan sebagian hartanya kepada lembaga pendidikan luar negeri yang notabene pendidikan sudah lebih maju dari Indonesia.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04