Berita

amirsyah tambunan

Pembakaran Pesantren Syiah Mestinya Tak Terjadi kalau Pemda Sigap

KAMIS, 05 JANUARI 2012 | 11:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Aksi pembakaran pesantren Tajul Muluk dan rumah warga yang diduga berfaham Syiah di Sampang Madura, Kamis lalu, sungguh memprihatinkan. Karena hal itu tidak sejalan dengan ajaran Islam.

"Islam menolak segala bentuk anarki dan pembakaran," tegas Ketua Dewan Pembina Lembaga Advokasi Muslim Indonesia Amirsyah Tambunan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Dalam hemat Amir, yang baru saja kembali dari Sampang Madura ini, aksi pembakaran mestinya tidak terjadi kalau saja pemerintah daerah melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat bersama masyarakat.


"Pemda mestinya melaksanakan relokasi Tajul Muluk sesuai kesepakatan 6 bulan yang lalu. Namun nyatanya relokasi perkampungan belum terlaksana," jelas Wakil Sekjen MUI Pusat ini.

Masyarakat membakar gedung lembaga pendidikan tersebut, karena emosi terhadap warga Syiah masih berada di kampung mereka. Meski kata Amir, situasi sudah kondusif setelah Pemda mengungsikan jamaah yang diduga bagian dari Tajul Muluk.

Amir menjelaskan, MUI Sampang memang telah memfatwakan sesat faham Syiah. MUI setempat meminta MUI Pusat juga mengeluarkan fatwa yang sama untuk menguatkan. Tapi kata Amir, MUI belum mengambil keputusan karena sedang melakukan kajian yang konprehensif.

Meski, Amir mengingatkan pada tahun 1984, MUI mengeluarkan 5 rekomendasi tentang lima perbedaan antara ahlunnah sunnah wal jamaah dengan Syiah. Salah satunya adalah perbedaan tentang konsep Imamah atau pemerintahan.

Syi’ah memandang menegakkan pemerintahan atau imamah adalah termasuk rukun agama. Sedangkan Sunni memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan ke-imamahan adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan umat.

Dalam rekomendasi itu, jelas Amir, MUI mengimbau umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jama’ah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.

"Jadi secara eksplisit MUI tidak menyebutkan Syiah itu sesat. (Tapi yang jelas) agar tidak terulang (aksi pembakaran), semua pihak harus menahan diri dan bersikap arif dan bijak," tandas Amir. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya