sby-boediono/ist
sby-boediono/ist
RMOL. Pernyataan pemerintah bahwa tidak ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat selama Presiden SBY-Boediono memerintah sangat merendahkan martabat kemanusiaan dan melecehkan perjuangan petani yang telah menjadi korban kekerasan negara seperti yang terjadi di Morowali, Papua, Jambi, Mesuji, Bima dan bagi para petani dari pulau Padang, Riau dan Jambi yang sekarang masih melakukakan aksi jahit mulut dan menginap di DPR.
"Jangankan keberpihakan, rasa empati dan kepedulian saja pemerintahan sudah tak memilikinya," ujar Ketua Relawan Perjuangan untuk Demokrasi (Repdem), Masinton, kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 27/12).
Pemerintah melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin beberapa waktu lalu mengatakan, tidak ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang terjadi selama Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memerintah. Amir menyampaikan hal tersebut terkait bentrokan antara aparat dan warga yang terjadi di sejumlah daerah belakangan ini.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04