Berita

ist

Catat, Perlu Detasemen Khusus Anti Anarkisme!

SELASA, 27 DESEMBER 2011 | 14:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Selama ini polisi sering bertindak keliru dalam mengendalikan keamanan. Aksi massa mereka hadapi dengan represif. Polisi di lapangan tidak paham psikologis massa dan kemampuan yang cukup untuk bernegosiasi dengan massa.

Demikian disampaikan pengamat politik dan kepolisian dari Point Indonesia, Karel Harto Susetyo kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 27/12).

Selama ini, kata dia, penanganan huru hara ditangani oleh Sabhara yang tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni untuk berhadapan dengan massa.


Semestinya, huru hara dihadapi oleh polisi yang terlatih dan benar-benar profesional, bukan oleh mereka-mereka yang baru lulus pendidikan Sekolah Polisi Nasional (SPN) lalu dibekali pistol.

"Kalau seperti itu, jangankan kemampuan menguasai psikologis massa, menguasai psikologis dirinya sendiri pun tidak matang. Protab huru hara bisa berjalan kalau sumber daya  aparat mapan," katanya.

Ke depan, saran Karel, kepolisian perlu memiliki pasukan elit khusus untuk menangani huru hara. Mereka benar-benar terlatih, mapan dan profesional, seperti pasukan khusus untuk anti teror.

"Perlu ada detasemen khusus anti anarkisme. Detasemen anti anarkisme dibentuk berdasarkan prinsip terlatih, pembinaan SDM yang terbaik, terencana artinya, setiap tindakan dilakukan secara profesional dan terarah dimana setiap tindakan dilakukan secara proporsional," terang dia. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya