Berita

KONFLIK AGRARIA

TNI/Polri Jangan Campur Tangan, Rakyat Harus Bersatu

SENIN, 26 DESEMBER 2011 | 13:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Konsorsium Pembaruan Agraria mendesak Pemerintah dan DPR menjalankan Reforma Agraria sebagaimana diamanatkan UU 5/1960 dan TAP MPR IX/2001 dengan membentuk Badan Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria yang dipimpin langsung Presiden dan melibatkan partisipasi masyarakat sipil agar terwujudnya keadilan agraria yang hakiki.

"Segera dibentuk Komite Nasional untuk Penyelesaian Kasus-kasus Agraria bagi penyelesaian konflik dan sengketa agraria secara menyeluruh sebagai bagian dari pelaksanaan pembaruan agraria sejati," tegas Sekretaris Jenderal KPA Idham Arsyad lewat keterangan tertulis yang diterima sesaat lalu (Senin, 26/12).

Untuk hak-hak dan perizinan badan-badan usaha produksi dan konservasi di berbagai sektor seperti perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan yang telah berdiri di atas proses penyingkiran akses dan hak rakyat setempat dari tanah dan sumber-sumber agraria lainnya yang menjadi sandaran hidupnya harus dicabut.


Idham menambahkan, langkah itu harus dilanjutkan dengan melakukan kaji ulang dan evaluasi terhadap kebijakan sektor agraria di perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan/wilayah pesisir dan lingkungan hidup yang berakibat pada tumpang tindihnya kepentingan dan kebijakan penguasaan, pemilikan dan pengelolaan sumber-sumber agraria di wilayah Indonesia.

Selain, KPA juga mendesak agar campur tangan TNI dan Polri dalam berbagai konflik dan sengketa agraria di Tanah Air harus segera dihentikannya. Sedangkan aparat yang diduga melakukan pelanggaran HAM di wilayah-wilayah konflik agraria, tegasnya, tetap harus diusut.

"Kepada seluruh anggota organisasi rakyat dan NGO, serta jaringan organisasi gerakan sosial, mari rapatkan barisan dan perkuat konsolidasi gerakan reforma agraria untuk memperjuangkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tutupnya menyudahi. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya