idham arsyad/ist
idham arsyad/ist
RMOL. Represitas aparat Kepolisian di Bima, Nusa Tenggara Barat, merupakan sikap menantang terhadap hukum dan konstitusi yang dijunjung republik ini. Alasan kepolisian dalam rangka menjaga asset perusahaan dan kemudian menembaki rakyat dengan dalih telah mengganggu keamanan jelas tidak dapat dibenarkan.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria Idham Arsyad lewat keterangan tertulis yang diterima sesaat lalu (Senin, 26/12).
Idham Arsyad menjelaskan, keterlibatan Polri maupun militer dalam berbagai sengketa agraria selama ini, yang tampil bukan sebagai pihak penengah apalagi pelindung, adalah bentuk pengkhianatan terhadap hukum itu sendiri. Mengambil posisi vis a vis dengan rakyat, itu pertanda aparat menampakkan wujudnya sebagai alat penjaga perusahaan dan penguasa semata.
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34