Berita

ilustrasi/ist

Brutal, Polisi Dituding Sudah Menjadi Mesin Pembunuh Rakyat

MINGGU, 25 DESEMBER 2011 | 21:13 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Aksi represif aparat Kepolisian dalam menangani unjuk rasa masyarakat yang mendesak Bupati Bima mencabut SK 188 terkait izin pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara terus dipersoalkan masyarakat. Karena tugas dan fungsi polisi seharusnya adalah sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.

Apalagi, sampai saat ini, masyarakat masih terngiang akan aksi pembantaian masyarakat Mesuji di Sumatera Selatan dan Lampung yang ditengarai melibatkan aparat.

"Akhir-akhir ini politisi terkesan sebagai mesin pembunuh bagi rakyatnya sendiri dan terkesan sebagai alat perusahaan untuk menggebuk masyarakat. Hal ini sangat tidak dibenarkan," tegas Sekjen DPP Partai Nasdem Ahmad Rofiq kepada Rakyat Merdeka Online malam ini (Minggu, 25/12).


Untuk kasus Bima, tegas mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini, polisi harus bertanggungjawab secara gentle dan jangan sampai melempar masalah atau bahkan mengalihkan perhatian masyarakat. Menurutnyan aparat yang melakukan kesalahan harus ditindak.

"Apa yang dilakukan polisi secara represif saat pembubaran aksi jelas-jelas bertentangan terhadap tugas dan fungsinya, bahkan mereka melakukan pelanggaran HAM yang sangat berat," imbuh Rofiq.

Rofiq menambahkan, Mabes Polri harus melakukan evaluasi secara total terhadap prosedur tetap penanganan masalah unjuk rasa. Jika tidak, dikhawatirkan aksi represi aparat di lapangan akan terus terjadi. Dan bila aksi represi terus terjadi, sambung Rofiq mengingatkan, hal ini akan memicu gerakan anti polisi dan anti pemerintah. [arp]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya