sby/ist
sby/ist
RMOL. Penembakan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap massa aksi Front Rakyat Anti Tambang di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Mestinya, aparat sebagai penegak hukum lebih bisa menahan diri dan tidak terkesan menjadi tameng atau centeng para pemilik pemodal atau perusahaan.
Demikian disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( DPP IMM) Rudi Ismawan kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Sabtu, 24/12).
Menurut dia, tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terkesan seperti mesin pembunuh. Sebab, tak ada lagi penanganan yang bisa dilakukan oleh aparat kepolisian kecuali dengan menembak para pengunjuk rasa.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03