Mustofa B. Nahrawardaya/ist
Mustofa B. Nahrawardaya/ist
RMOL. Pihak Istana Presiden semakin kebakaran jenggot alias panik melihat kritik tokoh masyarakat yang mengalir kian deras jelang akhir tahun ini. Kritik disebabkan sikap pemerintah sendiri yang terkesan ingkar pada konstitusi maupun janji-janji manisnya pada saat kampanye Pemilu.
"Selayaknya, pejabat publik menerima saran dan kritik dengan kepala dingin. Bagaimanapun, yang merasakan dampak buruk atau baik atas kebijakan pemerintah itu adalah warga negara, bukan pejabatnya," kata pengurus Majelis Pustaka dan Informasi Pengurus Pusat Muhammadiyah, Mustofa B. Nahrawardaya, beberapa saat lalu (Kamis, 22/12) menanggapi sikap pemerintah dan pendukungnya yang sering menyerang balik kritik tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka lintas agama.
Beberapa saat lalu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa merespons Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang beberapa hari lalu menyebut tahun 2011 dipenuhi dusta pemerintah. Menurut Daniel, di zaman saat informasi serba tersedia, propaganda hanya akan membuat penuturnya tampak tolol di depan publik.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28