Berita

din syamsuddin/ist

Sutan Bhatoegana: Din Syamsuddin Tak Fair

KAMIS, 22 DESEMBER 2011 | 09:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Partai Demokrat mengapresiasi setiap kritik yang disampaikan sejumlah tokoh kepada pemerintah. Tapi diharapkan, kritik yang disampaikan itu adalah kritik membangun.

"Kita hargai Pak Din kritik pemerintah. Tapi mbok ya, kritik yang membangun lah," jelas Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

"Saya sebenarnya ingin, mereka itu menyampaikan kritik yang benar-benar membangun, sebagai tokoh bangsa, gurubangsa. Seperti apa yang pernah dilakukan almarhum Nurcholis Madjid. Dia (Nurcholis) sering mengkritik, tapi bijak, lembut. Kalau pun keras, ujungnya juga lembut. Seperti itu yang kita harapkan," ungkapnya.


Sutan mengungkapkan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pada Senin lalu, bahwa perjalanan pemerintahan sepanjang 2011 ini dipenuhi dusta.

"PP Muhammadiyah melihat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada 2011 ini penuh dusta. Banyak pendustaan di dalam berbangsa dan bernegara, terutama dari para pemangku negara," kata Din pada acara Refleksi Akhir Tahun bertemakan  Tahun Penuh Dusta Masihkah Ada Asa Tersisa.

Selain itu, masih kata Sutan, melanjutkan keterangannya, mestinya para pengkritk itu juga fair bahwa ada sisi keberhasilan yang dilakukan pemerintah. Tapi, ungkap Sutan, apresiasi itu tidak pernah keluar dari mulut para pengkritik pemerintah.

Sutan membeberkan, setelah Orde Baru tumbang, di zaman pemerintah SBY, Indonesia kembali diperhitungkan di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan keterlibatan Indonesia dalam forum-forum internasional, baik itu menyangkut  HAM, ekonomi, dan sosial budaya.

Belum lagi, status Indonesia saat ini sudah setara dengan sejumlah negara-negara maju. Terbukti, lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, menaikkan peringkat Indonesia ke level Investment Grade menjadi BBB- dari sebelumnya BB+.

"Tapi itu (apresiasi) tidak keluar dari Pak Din dan kawan-kawan," jelasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya