Berita

logo pgi

TAHUN PENUH DUSTA

PGI: Din Syamsuddin Hanya Mengulang Pernyataan Tokoh Lintas Agama di Awal Tahun

RABU, 21 DESEMBER 2011 | 13:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Penegasan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin yang menilai tahun 2011 dipenuhi dengan dusta pemerintahan SBY-Boediono hanya mengulang pernyataan tokoh lintas agama di awal tahun ini tentang 18 kebohongan pemerintah.

Sebutan pembohong untuk pemerintah yang kala itu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sungguh risau hingga mengundang para tokoh agama ke Istana Negara, diulangi lagi oleh Din Syamsuddin dua hari lalu dalam acara Refleksi Akhir Tahun di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah.

"Jadi pernyataan itu hanya mengulang pernyataan para tokoh agama di awal tahun ini, secara umum PGI harus katakan pendapat yang sama," ujar Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 21/12).


Menurut Jeirry, masih banyak persoalan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Maka itu dibutuhkan lebih banyak kejujuran untuk merespons semua persoalan.

"Kejujuran ini jadi sangat penting karena masyarakat sudah terlalu dibohongi, apalagi dengan janji manis yang tidak jelas realisasinya," kata Jeirry.

"Bahwa ada banyak persoalan, ada banyak ketidakjujuran berlangsung, itulah fakta. Karena itu harus ada perbaikan. Yang lebih penting adalah berpikir ke depan," imbuh dia.

Di awal tahun, tepatnya 10 Januari 2011, sejumlah tokoh lintas agama, yakni Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Martinus Situmorang, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe, Buya Syafii Maarif, Franz Magnis Suseno, KH Salahuddin Wahid, dan Biku Sri Pannyavaro berkumpul di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah. Kala itu mereka mengumbar 18 kebohongan pemerintah, terdiri dari sembilan kebohongan lama dan sembilan kebohongan baru. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya